AS Desak Israel untuk Tunda Serangan Darat ke Hamas, Beri Waktu AS untuk Nego Pembebasan Sandera
Dua Wanita asal Israel yang menjadi sandera Hamas akhirnya dibebaskan. -VOI-
HARIAN DISWAY - Di tengah operasi pembasmian sendi-sendi kekuatan Hamas di Jalur Gaza, militer Israel Defense Forces (IDF) terus melakukan upaya pembebasan sandera.
Pada Senin, 23 Oktober 2023, Hamas membebaskan dua tawanan lanjut usia (lansia) berkebangsaan Israel yakni Yocheved Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79) yang disandera oleh Hamas di Gaza.
Mereka diculik dari rumah mereka di Kibbutz Nir Oz di dekat perbatasan Gaza.
Sebelumnya, Amerika Serikat menyarankan agar Israel menunda jadwal serbuan darat ke Gaza yang bertujuan untuk memberi Amerika Serikat waktu bekerja sama dengan mediator regional untuk menjamin pembebasan lebih banyak sandera yang ditawan oleh Hamas.
BACA JUGA:Semakin Panas! Tiongkok Kirim 6 Kapal Perang ke Timur Tengah saat Perang Hamas-Israel
Selain itu, penundaan bisa membiarkan bantuan kemanusiaan agar dapat masuk ke Gaza serta mengulur waktu agar pasukan militer tambahan Amerika Serikat dapat memasuki wilayah Gaza yang terkepung.
Meski Israel telah menyetujui saran Amerika Serikat untuk menunda jadwal invasi darat nya ke Gaza, Amerika Serikat mengaku bahwa saran yang ia berikan kepada Israel tidak memiliki maksud tertentu.
Keputusan tetap berada di tangan Israel kapan pun mereka kehendaki untuk serbu Gaza melalui koordinasi invasi darat.
BACA JUGA:Perang Israel-Hamas: AS Ancam Serang Balik jika Pasukan Militernya jadi Sasaran Hamas
Pada Minggu lalu, Hamas melepaskan dua tawanan asal Amerika Serikat, seorang ibu dan putrinya. Pihaknya beralasan pembebasan itu berkaitan dengan alasan kemanusiaan.
Saat ini, Hamas diyakini menahan sekitar 220 orang sandera termasuk sejumlah pendatang dan warga yang memiliki kewarganegaraan ganda.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken berharap akan ada lebih banyak sandera yang dibebaskan setelah penundaan serangan ini. “Intinya adalah mereka (sandera,Red) harus dibebaskan sekarang dan tanpa syarat,” kata Blinken.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby juga mengatakan bahwa saat ini Amerika Serikat tengah memprioritaskan pembebasan para sandera yang sedang ditahan oleh Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: