Kronologi Pengaturan Pertemuan Pejabat PN Surabaya dalam Kasus Suap Ronald Tannur
Zarof Ricar -Dok.Kejagung-
HARIAN DISWAY - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan bahwa mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, terlibat dalam pengaturan pertemuan antara pengacara Ronald Tannur dan pejabat Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Yakni untuk memengaruhi komposisi majelis hakim.
Anda sudah tahu, dalam pengembangan kasus dugaan suap vonis bebas Ronald Tannur, Kejagung telah menetapkan Zarof dan pengacara Lisa Rahmat (LR) sebagai tersangka.
Termasuk tiga hakim yang menangani perkara tersebut di meja hijau: Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo. Pemilihan ketiga hakim tersebut rupanya sudah dilobi untuk menyidangkan perkara.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar membeber kronologinya.
BACA JUGA:Ternyata Tersangka Baru Adalah Ibu Ronald Tannur
Semuanya berawal dari pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat, menghubungi Zarof. Dia meminta untuk dikenalkan dengan sosok R selaku pejabat PN Surabaya.
Menurut Abdul, permohonan tersebut disampaikan Lisa dengan maksud dapat melobi R untuk memilih Majelis Hakim perkara Ronald Tannur seperti yang diinginkan.
Zarof lantas menyetujui pengaturan pertemuan itu. Apalagi, Zarof sudah mengenal dan berteman sejak lama dengan Lisa sejak lama.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, kata Abdul, pengaturan pertemuan antara Lisa dengan pejabat R tersebut masih hanya sebatas permintaan tolong mengenalkan semata.
BACA JUGA:Kasus Ronald Tannur: Kejagung Didesak Ungkap Pemilik Uang Suap
"Dari pemeriksaan sejauh ini, Zarof tak terlibat langsung dalam penanganan perkara di Surabaya selain mengatur pertemuan itu. Mengenalkan dengan pejabat yang ada di sana, di Surabaya," jelasnya dikutip Selasa, 5 Novmeber 2024.
Kini, Kejagung juga masih belum menemukan adanya biaya yang diterima oleh Zarof dari Lisa sebagai 'ongkos' untuk mengatur pertemuan tersebut.
Abdul bahkan membantah sudah ada pejabat di lingkungan PN Surabaya yang diamankan penyidik. Sebagaimana rumor yang beredar bahwa terdapat penangkapan terbaru pejabat di lingkungan PN Surabaya.
"Saya jawab tidak ada, tidak benar," katanya menjawab pertanyaan dalam konferensi pers tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: