Menelisik Taktik Baru Carlo Ancelotti di Real Madrid, Tampil Sempurna di Liga Champions
Pelatih Carlo Ancelotti diatas kertas lebih sering memainkan formasi 4-4-2, dengan struktur 4 gelandangnya yang membentuk diamond--
Untuk Modric dan Camavinga akan sedikit turun untuk menjaga jarak dengan 2 bek tengah Nacho dan Rudiger.
Sedangkan Vinicius dan Rodrygo akan berperan mengarahkan arah serangan FC Braga ke salah satu sisi, lewat aktivitas pressing kedua penyerang Real Madrid.
BACA JUGA:Real Madrid Tersandung di Sevilla, Puncak Klasemen Rawan Direbut
BACA JUGA:Prediksi dan Head to Head Sevilla vs Real Madrid: El Real Diunggulkan
Selain untuk menstabilkan proses transisi bertahan Real Madrid secara bertahap, sekaligus untuk memudahkan antisipasi fase serang balik cepat lewat sisi lebar lapangan.
Karena Bellingham dan Valverde yang sudah siaga dengan kecepatan, begitu juga dengan Vinicius dan Rodrygo yang punya kemampuan berlari melebar ke sisi lapangan.
Hal ini membuat struktur menyerang FC Braga harus menyisakan 4 pemain bertahan segaris, untuk antisipasi kecepatan 4 pemain Real Madrid (Bellingham-Valverde-Vinicius-Rodrygo)
Paling kentara saat FC Braga serang balik cepat dengan 5-6 pemainnya, maka pelatih Don Carlo akan menginstruksikan Bellingham dan Valverde untuk melapis struktur 4 pemain segaris jadi 6 pemain bertahan, dengan mempertahankan sisi lebar lapangan pertahanan Real Madrid.
Dengan mengembangkan taktik bertahan secara bertahap, pelatih Don Carlo mampu memenangkan pertandingan, sekalipun tidak dengan banyak gol kemenangan tercipta.
Taktik Don Carlo itu diharapkan akan membantu mempertahankan tren positif di La Liga, mengingat di akhir pekan nanti Real Madrid akan bertandang ke markas Barcelona FC dalam El-Clasico.
Laga itu jadi sangat krusial, mengingat selisih poin keduanya hanya 1 poin. Girona FC (25 poin) di peringkat ke-2 klasemen sementara bisa saja mengkudeta peringkat pertama, jika Girona FC bisa menang dari Celta de Vigo dan El-Clásico berakhir dengan hasil imbang.
Atletico Madrid (22 poin) yang berada di peringkat ke-4 klasemen juga punya kans untuk mengkudeta posisi peringkat pertama, jika saja Atletico Madrid bisa menang dari Deportivo Alaves dan laga El-Clasico berakhir imbang tanpa gol, begitupun dengan Girona FC harus kalah dari Celta de Vigo.
Apapun skenarionya di klasemen La Liga, laga El-Clasico masih sangat menarik dan sangat sayang untuk dilewatkan bagi pecinta olahraga si kulit bundar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: