Chelsea Ditahan Imbang Qarabag, Enzo Maresca Ogah Salahkan Rotasi Pemain
Enzo Maresca enggan salahkan rotasi besar-besaran yang dilakukannya dalam laga Chelsea yang ditahan imbang Qarabag di Liga Champions 2025/2026, Kamis 6 November 2025--Getty Images
HARIAN DISWAY - Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, membela keputusannya melakukan rotasi besar-besaran setelah timnya ditahan imbang 2–2 oleh Qarabag dalam laga Liga Champions di Baku.
Chelsea nyaris menelan kekalahan mengejutkan sebelum Alejandro Garnacho menyelamatkan satu poin lewat gol di babak kedua.
The Blues (sebutan Chelsea) sejatinya unggul lebih dulu lewat gol cepat dari wonderkid asal Brasil, Estevao, namun performa mereka menurun drastis setelah itu.
Qarabag berbalik unggul di babak pertama melalui gol Leandro Andrade dan penalti Marko Jankovic, yang membuat tuan rumah menutup paruh pertama dengan keunggulan 2–1.
Hasil tersebut memperpanjang catatan buruk Chelsea di laga tandang Liga Champions musim ini, gagal menang dalam dua laga pertama (1 imbang, 1 kalah).
Ini juga menjadi kali kelima mereka memulai kampanye tandang Eropa dengan hasil seperti itu.
Lebih mengkhawatirkan lagi, tim asuhan Maresca telah kebobolan dua gol atau lebih dalam tiga dari empat laga terakhir di semua ajang, angka yang sama dengan delapan laga sebelumnya.
BACA JUGA:Rating Pemain Chelsea yang Ditahan Imbang Qarabag: Estevao Bersinar, Garnacho Penyelamat!
BACA JUGA:Qarabag vs Chelsea 2-2: Garnacho Selamatkan The Blues dari Kekalahan
Maresca mengubah tujuh pemain dari skuad yang sebelumnya menaklukkan Tottenham di Liga Inggris.
Namun, ia menegaskan keputusan itu murni strategi dan bukan faktor utama di balik hasil mengecewakan ini. “Niat dari perubahan itu adalah karena kami yakin rencana dengan para pemain tersebut sudah tepat,” ujarnya seusai pertandingan.
Menurut Maresca, masalah utama terletak pada efektivitas di depan gawang. Chelsea mencatat 16 tembakan namun hanya empat yang tepat sasaran.
“Kami memulai dengan baik dan mencetak gol cepat, tapi setelah itu kebobolan dua gol—salah satunya ketika mereka bermain dengan 10 orang. Kedua gol itu bisa dihindari. Di kotak penalti lawan, kami harus lebih klinis,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jadwal padat, termasuk partisipasi di Piala Dunia Antarklub, membuat rotasi menjadi keharusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fotmob