Isi Pidato Lengkap Menlu Retno Marsudi di PBB: Gunakan Hati Anda untuk Palestina!

Kita harus terus mendukung upaya Sekretaris Jenderal PBB dan negara-negara untuk mengusahakan bantuan kemanusiaan agar dapat terlaksana.

Dengan kehancuran dan penderitaan yang dirasakan di Gaza, 10, 20 hingga 100 truk yang berisi barang-barang kemanusiaan itu tidaklah cukup.

Oleh karena itu, Majelis Umum harus menyerukan bantuan kemanusiaan dengan segera, tidak terbatas, dan terus berkelanjutan.

BACA JUGA:Krisis Bahan Bakar! RS Indonesia di Gaza Akhirnya Mati Listrik Total

BACA JUGA:Terima Dubes Palestina di Gedung DPR, Cak Imin Minta Pemeritntah Tak Tinggal Diam Soal Konflik Hamas-Israel

Kami sendiri akan meningkatkan kontribusi bantuan kami kepada UNRWA dan menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNRWA. Indonesia juga berkomitmen untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Ketiga, menolak pemindahan paksa warga sipil di Gaza. Rekan-rekan sekalian, warga sipil tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Seruan untuk mengevakuasi wilayah Gaza Utara menambah kehancuran akibat pemboman terus-menerus terhadap rumah-rumah, kebijakan blokade listrik, gas, bahan bakar, air, dan hukuman kolektif yang dilakukan selama bertahun-tahun.

Ini adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Majelis Umum harus menyerukan penghentian perintah evakuasi ini. Melindungi warga sipil, memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka, khususnya anak-anak, serta memungkinkan pergerakan yang aman bagi mereka.

Bapak presiden, poin terakhir saya, tidak akan ada perdamaian sampai kita menyelesaikan akar penyebab konflik.

Dimulainya kembali proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua negara itu adalah suatu keharusan. 

Kita harus menghentikan upaya sistematis dari kekuatan pendudukan yang mungkin tidak menyisakan apa pun untuk dinegosiasikan atau bahkan tidak ada yang tersisa untuk dinegosiasikan.

Kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina tidak punya pilihan lain selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka.

Sudah tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan sekarang.

Cukup sudah.

Sumber: