Konflik Keluarga dalam Pembunuhan di Subang
Ilustrasi pembunuhan di Subang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA: Pembunuhan di Apartemen Jakarta Lagi
Komposisi pengelola yayasan: Yosep dewan pembina. Membawahkan Yories, anak sulung Yosep dan Tuti, selaku ketua yayasan. Lalu, Tuti bendahara. Sekretaris yayasan adalah Amelia Mustika Ratu alias Amel yang juga tewas, diduga dibunuh Yosep.
Dari pihak istri kedua, Mimin, anak-anak Mimin dari suami terdahulu juga bekerja di sana. Pun, Danu, keponakan Yosep dan Tuti, bekerja di sana. Intinya, pengurus yayasan tersebut adalah anggota keluarga Yosep dan istri pertama dan kedua.
Tuti dan Amel digaji sama, masing-masing Rp 10 juta per bulan. Yories juga Rp 10 juta per bulan. Sementara itu, Yosep mendapat uang dari yang diberikan bendahara Tuti. Besaran uang tidak menentu.
BACA JUGA:Pembunuhan di Kalideres, Dituturi Malah Mateni
BACA JUGA:Pembunuhan di Hotel Hasma Jaya Bukan Perfect Crime
Tidak tentu pula besaran uang yang diminta Mimin ke bendahara setiap bulan.
Dari pengaturan gaji itu, tampak seperti ideologi sosialis, sama rata. Mungkin, karena perusahaan keluarga, supaya tidak terjadi konflik, gaji disamakan. Apa pun jabatannya.
Sejak 2011 sampai pembunuhan Tuti dan Amel di rumah mereka di Subang, 18 Agustus 2021, memang tidak terjadi konflik hebat. Sepuluh tahun lancar.
Belakangan, sebelum pembunuhan, Mimin sering mengeluh. Setiap kali dia minta uang jatah ke yayasan, lewat bendahara Tuti, selalu tidak dikasih.
BACA JUGA:Chat WA Cerai Picu Pembunuhan Dini
BACA JUGA:Drama Pembunuhan Anak Pungut di Musi Banyuasin
Itu berdasar keterangan para saksi kepada polisi. Itu pula yang membuat Mimin dan dua anaknya dari suami terdahulu, Arighi Reksa Pratama dan Abi, jadi tersangka. Motif uang. Total tersangka lima orang. Yosep dan Danu sudah ditahan. Sisanya belum ditahan.
Perusahaan keluarga umumnya minim konflik. Sebab, setiap orang di perusahaan itu berusaha keras menghindari konflik.
Dikutip dari Harvard Business Review, 26 Desember 2018, berjudul Why Family Businesses Need to Find the Right Level of Conflict? Karya Josh Baron, dipaparkan bahwa semua personel perusahaan pasti mengalami konflik. Termasuk di perusahaan keluarga. Cuma, di perusahaan keluarga, setiap pengurus berusaha menghindari konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: