Virus Cacar Monyet Menyebar di Jakarta, Berikut 9 Cara Pencegahannya Menurut Ahli

Virus Cacar Monyet Menyebar di Jakarta, Berikut 9 Cara Pencegahannya Menurut Ahli

Prof Tjandra Yoga Aditama memamparkan 9 langkah pencegahan penyebaran penyakit cacar monyet-Dok Pribadi -

JAKARTA, HARIAN DISWAY - 7 kasus positif infeksi Cacar Monyet (monkey pox) dilaporkan menyebar di DKI  pada 24 Oktober lalu. Sebagian besar pasien terinfeksi adalah laki-laki yang diketahui melakukan hubungan seksual berisiko. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa cacar monyet kini penamaannya oleh WHO disebut sebagai Mpox, tidak lagi sebagai “monkeypox” karena tidak selalu berhubungan dengan monyet.  

Tjandra menjelaskan, risiko terkena mpox tidak hanya terbatas pada mereka yang aktif secara seksual, atau biseksual atau aktivitas seksual antara lelaki dengan lelaki (LSL), namun juga termasuk juga mereka yang melakukan sex dengan berbagai partner (multiple sex). 

BACA JUGA:Virus Cacar Monyet Menyebar, Apakah Bisa Jadi Pandemi? Simak Penjelasan Epidemiolog

“Tetapi, pada dasarnya siapa saja yang ada kontak langsung (close contact) dengan pasien mpox dan atau bahan tercemar maka sebenarnya dapat saja punya risiko tertular, ini yang perlu disadari masyarakat luas,” papar Tjandra.  

Di sisi lain, data WHO dari berbagai negara memang menyebutkan bahwa peningkatan kasus Mpox pada periode tahun 2022 2023 ini utamanya terjadi pada kelompok gay, bisexual dan LSL lainnya. 

“Kasus di negara kita sejauh ini semuanya adalah laki-laki,” tambah Tjandra. 

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini menjelaskan, secara umum ada sembilan langkah pencegahan cacar monyet.

BACA JUGA:Waspada, Cuaca Panas Tingkatkan Penyakit Tipes, Vaksinasi dan Jaminan Air Bersih Jadi Sangat Penting

Pertama, kenali tanda dan gejala penyakit ini, yang pada dasarnya adalah kelainan di kulit (ruam, vesikel, keropeng, semacam bisul dll), 

Pembesaran kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot dan berbagai keluhan lainnya, seperti yang sudah banyak diberitakan di media massa. 

Kedua, kenali bagaimana penularannya, yaitu kontak langsung dengan lesi yang ada di pasien dan mungkin juga bahan yang tercemar, serta hubungan sexual dengan pasien. 

Ketiga, pencegahan utamanya adalah jangan melakukan kontak langsung (close contact) termasuk jangan melakukan hubungan sex dengan pasien dan mereka yang terduga (sesuai dengan gejala yang disebutkan di atas) sampai ada kepastian bahwa dia sakit mpox atau tidak. 

Keempat, selalu mencuci tangan secara berkala dengan sabun dan air mengalir, suatu kebiasaan kesehatan baik yang sudah kita mulai pada saat Covid-19 dan memang dapat mencegah penularan banyak penyakit, dan perlu terus kita lakukan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: