Waspada, Cuaca Panas Tingkatkan Penyakit Tipes, Vaksinasi dan Jaminan Air Bersih Jadi Sangat Penting

Waspada, Cuaca Panas Tingkatkan Penyakit Tipes, Vaksinasi dan Jaminan Air Bersih Jadi Sangat Penting

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI DR Dr Ari Prayitno, Sp.A(K) menjelaskan soal resiko demam tifoid atau tipes pada anak saat musim kemarau-IDAI-

HARIAN DISWAY - Demam tifoid yang memiliki nama lain tipes bisa menyerang segala usia. Namun anak-anak lebih rentan terkena tipes, terutama mereka yang mulai menginjak usia 5 tahun.

Penyebab anak bisa terkena demam tifoid adalah bakteri bakteri salmonella typhi. Bakteri ini banyak ditemukan pada air ataupun makanan yang terkontaminasi bakteri.

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Ari Prayitno, Sp.A(K) mengatakan demam tifoid ini bersifat oral-fekal. Artinya, bakteri salmonella typhi biasa masuk ke saluran pencernaan melalui mulut.

BACA JUGA:Tuberkulosis Jadi Global Emergency, WHO Melaporkan Seperempat Penduduk di Dunia Pernah Terjangkit

“Apalagi musim di Indonesia saat ini adalah musim kemarau dengan kondisi cuaca panas, orang perlu berhati-hati. Karena udara yang kering bisa mempercepat kontaminasi. cuaca panas bisa mempengaruhi,” tutur Ari dalam konferensi pers, Kamis, 26 Oktober 2023. 


Hubungan musim kemarau dengan peningkatan demam tifoid pada anak-anak-IDAI-

“Terlebih lagi, faktor tingkat polusi udara yang tinggi. Hal itulah yang bisa menyebabkan bakteri salmonella typhi bisa lebih mudah menginfeksi saluran pencernaan,” imbuh Ari. 

Ari menambahkan, udara kering bisa menyebabkan masalah pada kebersihan tangan. Pasalnya, udara kering menyulitkan upaya meminimalkan permukaan tangan bersih dari kotoran.

BACA JUGA: Mitos atau Fakta? Kipas dan AC Sebabkan Bell’s Palsy

“Orang cenderung jarang mencuci tangannya di musim kemarau ini. Banyak beranggapan repot bilasnya. Jadi, hal ini bisa jadi masalah kalau kita tidak terbiasa hidup bersih. Kalau tidak yakin tangan bersih, bisa gunakan antiseptik,” tegas Ari. 

Selain itu, tanpa sadar anak menyentuh benda sekitarnya, lalu makan dengan tidak mencuci tangan. Ada juga anak yang tidak mencuci tangan dengan cara yang benar. Ditambah lagi, saluran pembuangan di sarana MCK umumnya juga kekurangan air.

Untuk itu, Ari menekankan pentingnya pencegahan demam tifoid. Karena pengobatan demam tifoid tidak mudah dan demam tifoid bisa menyebabkan komplikasi.

“Pencegahan adalah upaya terbaik yang bisa dilakukan. Dimulai dari sanitasi yang buruk harus diperbaiki dan kekurangan air minum yang aman harus diperbaiki,” tambah Ari.

Ari mengatakan bahwa akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai. Yang terpenting lagi, setiap orang sudah harus divaksinasi tifoid. Dengan begitu, dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri salmonella typhi. (Wehernius Irfon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: