Umur Panjang sampai 100 Tahun, Begini Rahasianya Menurut Penelitian Medis

Umur Panjang sampai 100 Tahun, Begini Rahasianya Menurut Penelitian Medis

Umur panjang sampai 100 tahun, begini rahasianya menurut penelitian medis. Ilustrasi pria centenarian dalam ulang tahunnya yang ke-100.-corporatewellnessmagazine.com-corporatewellnessmagazine.com

Juga gamma-glutamil transferase, alkali fosfatase, dan laktat dehidrogenase untuk fungsi hati, kreatinin untuk fungsi ginjal, zat besi dan zat besi. kapasitas pengikatan untuk anemia, dan albumin untuk nutrisi.

BACA JUGA: 3 Aktivitas Sederhana di Rumah yang Bikin Umur Panjang

Orang yang berumur seratus tahun terbukti memiliki kadar glukosa, asam urat, dan kreatinin yang lebih rendah -tetapi tidak terlalu rendah- dalam darah mereka, dibandingkan dengan orang yang berumur pendek.

Faktanya, mereka yang hidup sampai usia 100 tahun memiliki profil biomarker yang relatif seragam secara keseluruhan. Artinya, mereka jarang memiliki nilai pada kisaran sehat yang rendah atau tinggi.

Menurut Murata, penelitian itu adalah yang pertama untuk mengeksplorasi biomarker mana yang dikaitkan dengan umur panjang dalam kelompok besar.

Tetapi tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya semua faktor yang mendasari umur panjang.

“Misalnya, dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi biomarker satu per satu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan kombinasi keduanya,” kata Murata.

“Selain itu, kami tidak yakin sejauh mana nilai-nilai biomarker hanya berkutat pada gaya hidup, atau sejauh mana nilai-nilai tersebut dapat disebut faktor genetik,” tambahnya.

Dalam menempatkan penelitian itu dalam konteksnya, para ahli mengatakan itu hanya menambah pemahaman kita tentang apa sebenarnya yang berkontribusi terhadap umur panjang.

Hal itu adalah bidang yang terus berkembang, dan perbandingan profil metabolisme antara orang-orang berusia seratus tahun, mungkin menawarkan kunci untuk lebih memahami apa yang dapat dilakukan seseorang untuk hidup lebih lama.

Glukosa, Asam Urat, dan Kreatinin

Nilai asam urat, kreatinin, dan glukosa yang lebih rendah dalam darah seseorang menunjukkan gaya hidup yang lebih sehat secara keseluruhan. Itu disampaikan Rekha B. Kumar, ahli endokrinologi dari Weill Cornell Medicine dan NewYork-Presbyterian.

“Saya yakin nutrisi dan gaya hidup adalah faktornya,” kata Kumar. “Biomarker yang dicatat, semuanya dapat dimodifikasi. Bukan ditentukan secara genetis.”

Menurut Luke D Kim, ahli geriatri dari Center for Geriatric Medicine, Cleveland Clinic, tingkat kreatinin yang lebih rendah, misalnya, dapat menunjukkan fungsi ginjal yang lebih baik.

Sementara itu, kadar glukosa (jumlah gula dalam darah) yang lebih rendah dapat menunjang metabolisme yang lebih baik pada orang berusia seratus tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: