Perang Dingin Jokowi dengan PDIP Pengaruhi Suara Ganjar Pranowo

Perang Dingin Jokowi dengan PDIP Pengaruhi Suara Ganjar Pranowo

Kebersamaan Ganjar dan Mahfud MD di tengah diskusi ekonomi kreatif bersama anak muda, Jakarta Selatan.-@mohmahfudmd-

HARIAN DISWAY - Mendekati kontestasi 2024 kondisi medan politik Indonesia mulai memanas. Belakangan ini isu perang dingin antara Jokowi dan PDIP menjadi sorotan publik.

Keretakan tersebut dipicu setelah merapatnya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi ke barisan Prabowo. Polemik ini secara tidak langsung memengaruhi perolehan polling calon yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo.

Setelah deklarasi cawapres Gibran pada 21 Oktober 2023 lalu, beberapa kader PDIP mulai mengungkapkan kekecewaannya terhadap presiden Indonesia ke-7 tersebut.

Sempat beberapa kali kader PDIP menyinggung bahwa Jokowi telah berpaling dari partai yang membesarkan nya selama ini. 

BACA JUGA: Pengamat Sebut Prabowo-Gibran Paling Mumpuni untuk Lanjutkan Legasi Jokowi

Wacana presiden tiga periode beberapa bulan lalu juga kembali menjadi angin perbincangan. Terlihat beberapa pihak kembali menggoreng isu tersebut untuk menciptakan opini publik.

“Kami begitu menyayangi dan memberi privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga nya, namun kini kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar konstitusi,” terang Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP.

Namun, hingga kini PDIP masih belum memutuskan secara resmi nasib Gibran dalam struktur partai. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut rupanya sangat berhati-hati dalam menyikapi manuver tersebut.

Tingkat kepuasan Jokowi saat ini menjadi perhitungan tersendiri bagi PDIP, hal tersebut akan berpengaruh terhadap kepentingan PDIP sendiri.

BACA JUGA: Khofifah dan Ridwan Kamil Disebut Masuk TKN Prabowo-Gibran, Erick Thohir Tidak

“Ketika anda mengkritik Jokowi habis-habisan dan anda sukses. Sampai di mana tingkat kepuasaan Jokowi menurun. Maka suara ini akan bermigrasi menjadi ketidakpuasan, maka otomatis suara ke Ganjar juga ikut turun,”terang M Qodari, pengamat politik.

Bagaimana mungkin PDIP menyerang Jokowi yang di mana ia merupakan sosok yang turut berpartisipasi dalam membentuk Ganjar hingga berada di titik ini. Jika memang PDIP melawan arus tersebut elektabilitas Ganjar menjadi pertaruhan.

Meskipun beberapa kader PDIP telah menyatakan kekecewaan terhadap Jokowi, Puan Maharani membantah isu keretakan tersebut. “Enggak ada, hubungan presiden dengan ibu Mega baik-baik saja,” terang putri Megawati tersebut. (Kamal Fasya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: