Pameran Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi dan Berprestasi

Pameran Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi dan Berprestasi

Dian Wulandari (kanan) berbincang bersama para mahasiswa PCU yang menulis esai serta membuat desain poster tentang Hari Sumpah Pemuda. -Majalyn Nadiradisa R/HARIAN DISWAY-

Dibuatlah objek sepatu dalam dua warna. Merah di sisi kanan dan putih di sisi kiri. Pengikat sepatu yang lazimnya adalah tali, diubah Liem menjadi tangan-tangan kecil yang saling menggenggam. Simbol keterikatan. 

"Lambang perjanjian dan sumpah yang tidak dapat terputus. Lalu pada bagian lidah sepatu diberi warna biru. Sebagai gambaran perairan di Indonesia yang terdapat banyak pulau di dalamnya tapi tetap satu kesatuan walau terpisah-pisah," katanya.
Para mahasiswa PCU berpose di depan Giant Book Photobooth di ruang dalam Perpustakaan PCU. -Majalyn Nadiranisa R/HARIAN DISWAY-

Pada kesempatan itu tiga mahasiswi DKV PCU yang melukis on the spot. Yakni Benedicta Mareta Effendy, Rachel Arly, dan Victoria. Ketiganya angkatan 2021. Mereka menggambar di kertas putih menggunakan spidol warna.

Benedicta melukis dua pemuda dengan sayap di punggungnya. Tangan keduanya digambarkan saling bersentuhan. "Ini adalah citra pemuda masa kini. Pemuda sebagai pemimpin masa depan yang membawa harapan dan persaudaraan," katanya.

Rachel membuat figur anak kecil yang sedang duduk di bangku. Sisi kanan-kiri bangku itu terdapat garis melengkung, membulat ke atas. Seperti bohlam. Di bagian atasnya ada kupu-kupu. Simbol metamorfosis. 

“Semangat persatuan dan nasionalisme harus ditanamkan sejak dini. Supaya anak dapat tumbuh sebagai insan yang berguna dan menjadi inspirasi bagi bangsanya," terangnya.
Seorang mahasiswa menempelkan kertas berisi harapannya tentang pemuda Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda. -Majalyn Nadiranisa-

BACA JUGA: Sejarah Sumpah Pemuda: Para Pemuda Bicara Toleransi, Bahasa, dan Hak-Hak Perempuan pada Kongres Pemuda I

Sedangkan Victoria menggambarkan sosok cheerleader yang berada di samping pemuda yang terlihat merenung. Sepertinya pemuda itu sedang mengalami kesulitan. Melalui gambar itu, Victoria menyampaikan pesan bahwa pemuda harus menjadi penyemangat bagi yang lainnya.

"Cheerleader kan bertugas menyemangati. Konteksnya, seseorang harus memotivasi orang lain agar tetap bersatu. Agar tetap bahagia meski berada dalam kesulitan. Seperti bangsa ini. Butuh penyemangat dari kaum muda," ungkapnya.

Esai-esai yang terpajang merupakan bentuk apresiasi dan harapan para mahasiswa PCU terhadap pemuda masa kini dan kontribusinya bagi bangsa. Tak ketinggalan para pengunjung dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara menulis di atas kertas lalu dilekatkan dalam giant book photobooth itu. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: