Angin Puting Beliung di Tuban, BPBD Ingatkan Warga Untuk Waspada di Masa Pancaroba
Angin Puting Beliung tampak melanda kawasan perkebunan warga di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban pada Sabtu, 4 November 2023 sore hari -BPBD Tuban-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – BPBD Kabupaten Tuban mengeluarkan peringatan dini bagi warganya akan potensi cuaca ekstrim berupa hujan yang bisa memicu angin puting beliung.
Peringatan tersebut disampaikan menyusul munculnya angin puting beliung pada Sabtu, 4 November 2023 pukul 11.45 WIB di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.
Dari laporan warga setempat, angin puting beliung merusak merusak atap kandang hewan ternak di desa Sawir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Sudarmadji mengungkapkan, angin puting beliung tersebut pertama kali diketahui warga setelah melihat kumpulan awan gelap disertai angin kencang di lahan milik sebuah perusahaan semen di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Sudah Masuk Pancaroba, Waspadai 7 Penyakit Ini
"Atap kandang yang rusak ini milik kelompok usaha binaan Perusahaan swasta. Memang awalnya itu hujan, sudah dua hari ini memang wilayah Tuban ini (sering) hujan," katanya.
Sudarmadji menyampaikan, tidak ada korban jiwa dari kejadian ini sebab angin puting beliung tidak mengenai pemukiman warga.
Namun, kerugian akibat kerusakan atap kandang hewan ternak berupa sapi, kambing, dan bebek tersebut ditaksir mencapai Rp 25 juta.
"Tidak ada pemukiman warga yang kena terjangan angin. Jadi angin itu setelah menerjang kandang sudah berubah arah sebelum mengenai rumah warga," tutur Sudarmadji.
BACA JUGA:November Sudah Masuk Pancaroba, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Mengintai!
Sudarmaji mengingatkan warga Tuban untuk waspada dan siap siaga. Selain itu, perangkat daerah terkait mulai dari tingkat desa hingga kecamatan bersinergi menghadapi fenomena ini.
Potensi bahaya angin puting beliung biasanya terjadi di masa pancaroba atau pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan, atau sebaliknya.
Menurut BMKG, fenomena cuaca ekstrem di musim pancaroba biasanya terkait dengan pertumbuhan awan cumulonimbus yang bisa memicu hujan deras yang bisa disertai oleh angin kencang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: