Presiden AS Joe Biden Tolak Pendudukan Israel di Gaza setelah Perang, Netanyahu Memanas

Presiden AS Joe Biden Tolak Pendudukan Israel di Gaza setelah Perang, Netanyahu Memanas

Presiden AS Joe Biden Tolak Pendudukan Israel di Gaza apabila Perang antara Hamas-Israel berakhir, 7 November 2023-White House-

HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa ia menolak Israel menduduki Gaza setelah perang berakhir.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Selasa, 7 November 2023. “Pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan,” ujar John Kirby.


John Kirby menyatakan bahwa AS tidak memberikan batasan kepada Israel mengenai banyaknya korban jiwa yang tewas akibat perang pada 7 November 2023 -White House-

Pernyataan Biden tersebut muncul, sehari setelah PM Israel Netanyahu menegaskan bahwa ia bersikeras menginginkan keseluruhan keamanan Gaza agar menjadi tanggung jawab militer Israel IDF, apabila warga Gaza ingin perang ini cepat berakhir.

“Ketika IDF tidak mempunyai tanggung jawab keamanan Gaza secara keseluruhan. Kita akan terus dalam keadaan waspada, untuk menghadapi teror pasukan Hamas yang kemungkinan akan jauh lebih besar kedepannya,” ujar Netanyahu.

BACA JUGA: Sempat Bandel, Netanyahu Akhirnya Pertimbangkan Jeda Perang, Alasannya Untuk Memudahkan Bantuan Kemanusiaan


Netanyahu tolak jeda gencatan senjata jika tak ada tawanan Hamas yang dibebaskan. Ia juga menolak memberikan bantuan bahan bakar ke Gaza dalam salah satu siaran televisi Israel, 3 November 2023. -The Times of Israel-

Kirby mengatakan bahwa hal yang dilakukan Netanyahu tidak benar. Tindakan Israel yang menduduki Gaza sejak tahun 1948 juga tidak benar. Pengaturan pemerintahan di Gaza pasca perang kedepannya harus dilakukan dengan cara seksama dalam suatu forum diskusi yang sehat.

“Kami sudah memastikan pada rekan-rekan Israel kami, jika hal itu tidak akan terjadi seperti tanggal 6 Oktober,” Kirby menambahkan.

Sementara itu, Juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanou dengan tegas menolak usulan AS dan Israel untuk membicarakan pengaturan pemerintahan di Gaza pasca peperangan dengan damai. Ia bahkan juga menolak Israel terang-terangan yang ingin mendepak Hamas dari Gaza. 

“Apa yang dikatakan Kirby tentang masa depan Gaza setelah peperangan Israel - Hamas berakhir hanyalah imajinasi,” sarkasnya dalam sebuah postingan di Telegram. 


Ilustrasi pasukan Hamas-Telegram/@Alqassam-

Abdel Latif al-Qanou mengatakan bahwa Hamas merupakan pejuang tanah air. Hanya Hamas-lah yang berhak menentukan nasib tanah air kedepannya.

Di sisi lain, wilayah Gaza sudah dianggap sebagai wilayah pendudukan Israel. Karena Israel memiliki kendali penuh atas perbatasan, wilayah udara, dan perairan teritorial Gaza. Meskipun, Israel telah secara resmi menarik pasukan dan para pemukimnya dari wilayah kantong Palestina tersebut pada tahun 2005.

Pada tahun 2007, Israel mulai melakukan blokade total bahan bakar, makanan, dan kebutuhan pokok di Gaza, hingga membuat warga yang tinggal disana sengsara. Blokade itu dilakukan bersamaan dengan wilayah Palestina lainnya, yaitu Yerusalem Timur dan Wilayah Tepi Barat yang sudah diduduki oleh Israel sejak peperangan enam hari pada tahun 1967.

BACA JUGA: Simpati Dunia Terhadap Palestina Terus Bergelora, Pakar Siber Sebut TikTok Penyebabnya

Hingga pada bulan lalu, Israel kembali melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas sebagai serangan balasan, setelah kelompok pejuang Palestina tersebut melakukan serangan mematikan di Israel selatan hingga menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 230 orang warga.

Sedangkan, Menurut Pemerintah Kesehatan Palestina, pengeboman Israel di Gaza sebagai serangan balasan telah menewaskan sebanyak 10.328 orang warga Gaza, termasuk 4.237 lainnya adalah anak-anak. Korban terus meningkat. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: