Pembunuh Eks Dirut RSUD Padangsidimpuan Ini Gesit Sekali

Pembunuh Eks Dirut RSUD Padangsidimpuan Ini Gesit Sekali

Ilustrasi Ahmad Yuda, pembunuh eks Dirut RSUD Padangsidimpuan, Sumatera Utara, dr Tetty Rumondang Harahap. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tetangga korban inisial Is, kepada wartawan, mengatakan, korban Tetty orang terpandang di wilayah itu. Tetty tinggal sendirian, kadang dengan Yuda.

Is: ”Bu Dokter (Tetty) jarang tinggal di sini (Perumahan Muka Kuning Indah, Kelurahan Buliang, Batu Aji, Kota Batam). Karena beliau punya beberapa rumah. Nah, selama dua pekan terakhir sebelum meninggal, beliau tinggal di sini. Beliau juga pemilik rumah kos-kosan di seberang itu, dihuni belasan orang.”

Sehari-hari, jika Tetty tinggal di sana, menurut Is, selalu ada empat mobil di garasi rumah dua lantai itu. Dua Toyota Alphard, hitam dan putih. Satu Fortuner dan satu Honda Brio merah. Namun, saat kejadian pembunuhan, cuma ada satu, Toyota Alphard hitam.

Beberapa hari sebelum Tetty meninggal, menurut Is, Tetty menyanyi karaoke di dalam rumah. ”Beliau sempat keluar rumah sebentar. Saya menyapanya: Sedang liburan, ya Bu… Lalu, beliau tersenyum. Memang beliau sangat jarang bicara.”

Soal empat mobil, polisi sudah tahu. Kanitreskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir kepada wartawan mengatakan, polisi sedang mencari keberadaan tiga mobil lainnya. Polisi sudah menginterogasi Yuda soal itu. Namun, Yudha selalu berkelit.

Asmir menirukan pengakuan Yuda kepada penyidik soal empat mobil itu, begini:

”Tak ada itu empat mobil. Hanya satu, Toyota Alphard hitam yang parkir itu saja. Lainnya mobil rental itu.” 

Polisi tidak percaya pengakuan Yuda. Sebab, Yuda tidak bisa menjelaskan, mengapa Tetty sampai menyewa tiga mobil yang sehari-hari cuma parkir di garasi rumah. 

Profil tersangka dan korban unik. Yuda menikah dengan Tetty pada 2021. Saat Tetty usia 58 tahun, Yuda 44 tahun. Sebelumnya Yuda sudah menikah empat kali, semuanya berakhir cerai. Pekerjaan Yuda tidak jelas. Ya… Itu tadi, mau jadi cawabup Tapanuli Selatan. Juga, mau jadi caleg DPRD Sumut. Tapi, uangnya minta Tetty dan tak diberi.

Tetty lahir dan besar di Padangsidimpuan. Lulus SMA Negeri 1 Padangsidimpuan, lalu masuk Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Meraih gelar dokter. Lalu, bekerja di beberapa rumah sakit. Akhirnya direktur utama RSUD Padangsidimpuan.

Tetty masih ASN di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan. Juga, dosen fakultas keperawatan di Medan. Makanya, ketika tinggal di Batam, dia disapa tetangga Is dengan sapaan ”Sedang liburan, Bu.”

Tetty menikah pertama dengan Muhammad Darwin Zulhadi. Punya beberapa anak. Pernikahannya dengan Yuda belum punya anak. 

Anak-anak Tetty dari suami pertama sempat mendatangi Yuda saat diinterogasi di Polsek Batuaji. Anak-anak Tetty (sudah dewasa) enggan disebut nama. Mereka datang ke polsek sekadar ingin tahu dari pengakuan Yuda, mengapa ibunda mereka dibunuh?

Anak Tetty: ”Pengakuannya (Yuda) berubah-ubah. Biar saja nanti polisi yang ungkap. Kita dukung polisi mengusut tuntas motif dan kasus kematian ibu kami.”

Penyidik menerapkan Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana sebagai sangkaan utama. Ancaman hukuman maksimal hukuman mati. Setidaknya 20 tahun penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: