Prabowo Bersama Dedi Mulyadi Kunjungi Lewimunding, Serap Aspirasi Warga dan Strategi Perbaikan Jaminan Kesehatan BPJS
Politikus Gerindra dan Tokoh Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Safari Cinta di Kabupaten Majalengka Rabu Malam, 16 November. Bersama Prabowo, Dedi mendiskusikan strategi optimalisasi BPJS kesehatan-Instagram : @dedimulyadi71-
HARIAN DISWAY – Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menghadiri kegiatan Safari Cinta Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Desa Patuanan, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, pada Rabu, 15 November 2023.
Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi pada acara tersebut mengatakan bahwa ia memiliki kepekaan terhadap tiap permasalahan yang dialami oleh tiap warga.
Permasalahan tiap warga ini disampaikan oleh Dedi Mulyani kepada Prabowo Subianto sebagai bahan evaluasi dalam rangka menyempurnakan program yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA:Makna Filosofis Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran
“Seperti kemarin ada Ibu di Indramayu yang sakit kulit terkelupas selama 19 tahun. Tidak bisa dirawat karena BPJS dicabut dan bantuan dari desa juga dicabut. Masalah utamanya adalah kesalahan data bagaimana bisa orang yang patut dibantu tetapi tidak segera dapat bantuan,” jelas Dedi.
Mendengar hal itu, Prabowo merencanakan akan memaksimalkan peran RT dan RW dalam hal penyempurnaan data warga. Karena, selama ini bantuan yang disalurkan hanya sebatas pada patokan data BPS hasil survei empat tahun ke belakang.
BACA JUGA:Segera Final, Khofifah Dipastikan Masuk ke Barisan Pemenangan Prabowo-Gibran
Menanggapi rencana Prabowo tersebut, Dedi mengatakan perbaruan data secara berkala harus melibatkan semua aparat kewilayahan mulai dari tingkat RT.
Kemudian, untuk nama penerima bantuan akan diumumkan. Apabila ada yang tidak setuju dapat langsung melakukan protes secara langsung.
“Saat ini kan pusat hanya bisa ambil satu data sehingga yang bisa menerima bantuan hanya orang itu-itu aja. Jadi untuk kedepannya, data akan lebih disempurnakan dan bantuan juga ditambah,” ucap mantan Bupati Purwakarta tahun 2013-2018 tersebut.
Agar dapat menunjang semua, maka para RT dan RW akan menerima gaji minimal Rp 1 juta per bulan.
Selain itu, mereka akan dibekali dengan alat komunikasi yang tersambung langsung dengan pusat data sehingga secara berkala bisa diperbaharui.
BACA JUGA:Hashim Puji Kolaborasi Kerja Prabowo-Jokowi yang Berhasil Gagalkan Megakorupsi di Kemenhan
“Kalau ada warga yang meninggal, sakit bahkan cerai langsung di update karena itu mempengaruhi angka kemiskinan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: