Mas'ud Said Terpilih Kembali sebagai Ketua ISNU Jatim

Mas'ud Said Terpilih Kembali sebagai Ketua ISNU Jatim

Ketua ISNU Jatim Prof Mas'ud Said di acara Konferwil V ISNU Jatim di kampus Unisma, Sabtu 18 November 2023. -FOTO: ISNU JATIM-

MALANG, HARIAN DISWAY – Prof HM Mas'ud Said PhD dinilai sukses besar selama memimpin PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2018-2023. Selain laporan pertanggungjawaban (LPj)-nya diterima, direktur pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) itu juga kembali terpilih memimpin ISNU untuk periode 2023-2028. 

Mas'ud terpilih secara aklamasi pada Konferwil V PW ISNU di Aula Abdurrahman Wahid Gedung Pascasarjana Unisma, Sabtu, 18 November 2023, malam. Pengurus PP ISNU Dr Luqman Hakim selaku pimpinan sidang mengetuk palu tanda sahnya pemilihan. 

Selain memilih Mas'ud Said sebagai ketua ISNU Jatim periode 2023-2028, Konferwil juga memutuskan enam anggota formatur. Mereka bertugas membantu ketua terpilih untuk menyusun kepengurusan baru. 

Formatur berasal dari perwakilan Surabaya Raya, Malang Raya, Tapal Kuda, Madura, Mataraman, dan PP ISNU.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Godok Tarif Angkutan Umum Listrik

BACA JUGA:Dari D.O EXO sampai V BTS, Ini 6 Idol K-Pop Yang Pernah Dikritik Karena Merokok

Mas'ud Said telah berhasil membuat ISNU Jatim eksis dengan berbagai kegiatannya. Ia dibantu oleh superteam. Itu istilah yang dibuat Mas'ud untuk menyebut pengurus PW ISNU Jatim yang begitu solid menjalankan program kerja dan turun ke PC ISNU di berbagai daerah. 


Ketua ISNU Jatim terpilih Prof Mas'ud Said memberikan sambutan. -FOTO: ISNU JATIM-

Dalam pidatonya, Prof Mas'ud Said menyampaikan lima program utama dari delapan program yang ditargetkan dalam lima tahun ke depan. Pertama, penguatan ideologi Aswaja. Menurutnya Aswaja adalah perekat Islam Indonesia dan inspirasi dunia.

Kedua adalah penguatan banom melalui kegiatan bersama dengan Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU-IPPNU, PMII, dan lembaga/lajnah.

Ketiga adalah pemanfaatan IT organisasi yang berarti pengembangan medsos, media, dan website.

Keempat adalah penguatan kualitas kepemimpinan melalui kaderisasi. Dan kelima adalah penguatan sosial ekonomi (kesehatan/vaksin di pesantren, UMKM, dsb),  atau penguatan kultural (istighotsah, yasin.)

"Utang saya yang belum terlaksana adalah hikmah berupa beasiswa," katanya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: