Kartu Remi Handmade Ala Warga Binaan Rutan Perempuan Surabaya

 Kartu Remi Handmade Ala Warga Binaan Rutan Perempuan Surabaya

Kartu remi buatan tangan warga binaan rutan.-Humas Kemenkumham Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Menjadi warga binaan memang risikonya adalah mengurangi kebebasan. Termasuk mencari hiburan. Sejumlah barang dilarang keberadaannya di dalam rutan atau lapas salah satunya handphone. Ternyata kartu remi juga menjadi barang yang terlarang masuk rutan dan lapas.

Tapi otak penat membuat kreativitas meningkat. Seperti yang dilakukan warga binaan Rutan Perempuan Surabaya. Mereka membuat kartu remi dari kertas bekas kemasan makanan. "Kalau kita lihat barangnya (kartu remi buatan warga binaan, red), merupakan produk kreatif warga binaan, namun harus kami sita karena memang dilarang," ujar Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Asep Sutandar, Rabu, 22 November 2023.

Menurut Asep, ditemukannya kartu remi buatan warga binaan ini berawal dari penggeledahan kamar hunian pada Selasa, 21 November 2023. Penggeledahan yang dilakukan seluruh petugas ini menyasar seluruh kamar hunian. Baik di lantai atas maupun bawah.

"Sesuai arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim Bapak Heni Yuwono, seluruh lapas dan rutan penggeledahan rutin. Ini dilakukan dalam rangka deteksi dini gangguan keamanan serta ketertiban," terang Asep.

BACA JUGA:Budi Santoso, Napi Kasus Sipoa Meninggal di Lapas

BACA JUGA:Tiga Tahun Buka Program Rehabilitasi Sosial, Lapas I Surabaya Entaskan 620 Warga Binaan Pecandu Narkoba

Petugas berhasil mengamankan beberapa barang terlarang yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Rutan. Salah satu barang yang berhasil diamankan petugas adalah kartu remi handmade alias buatan warga binaan sendiri.


Kartu remi buatan tangan warga binaan rutan.-Humas Kemenkumham Jatim-

"Kartu remi ini berpotensi jadi sarana perjudian, dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sosial antarwarga binaan karena timbul utang piutang," tutur Kepala Rutan Perempuan Surabaya, Amiek Diyah Ambarwati.

Selain melakukan menggeledahan, petugas juga melaksanakan tes urine secara acak terhadap 50 orang warga binaan. Hasilnya, seluruh warga binaan yang menjalani tes urine dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang

Penggeledahan dilakukan secara teliti dan tetap mengedepankan sikap humanis kepada warga binaan. Dalam penggeledahan kali ini, tidak ditemukan handphone maupun narkoba. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: