Kenali Faktor Risiko Serangan Jantung, Ada yang Permanen, Ada yang Bisa Diminimalisir

Kenali Faktor Risiko Serangan Jantung, Ada yang Permanen, Ada yang Bisa Diminimalisir

Ada banyak faktor risiko terjadinya serangan jantung. Seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Namun ada juga yang berkaitan dengan gaya hidup-freepik-

HARIAN DISWAY - World Health Organization (WHO) melaporkan penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. 

Data WHO mencatat 17,9 juta orang atau sekitar 32 persen populasi dunia meninggal akibat penyakit jantung di tahun 2019.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia DR Dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP menyebut serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa darah yang kaya oksigen ke otot jantung berkurang bahkan berhenti.

Infark miokard, sebutan medis serangan jantung, bisa terjadi disebabkan penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lain dalam pembuluh darah,” tutur Sally dalam media briefing PB IDI pada Selasa, 28 November 2023.

“Hal itu mengakibatkan saluran pembuluh darah jantung menyempit akibat tumpukan tersebut,” sambungnya.

BACA JUGA: Kolaborasi dengan Uni Emirat Arab, Pemerintah RI Bangun RS Jantung di Surakarta

Sally mengungkapkan ada sejumlah faktor risiko yang berpotensi memicu terjadinya serangan jantung. faktor risiko terbagi menjadi 2 kategori yaitu risiko yang tidak dapat diubah dan risiko yang dapat diubah.

“Untuk faktor risiko yang tidak dapat diubah ada 3 yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan/ras,” ujar Sally.

Pertama, terkait faktor umur. Risiko serangan jantung biasa ditemukan pada usia produktif, yakni sekitar usia 40 hingga 45 tahunan. Namun, Sally juga pernah menjumpai pasiennya yang berusia sekitar 20-30 terkena serangan jantung.

Kedua, masalah jenis kelamin. Menurut penuturan Sally, laki-laki memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena serangan jantung ketimbang perempuan. Apalagi laki-laki yang perokok aktif, punya riwayat tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Namun, perempuan mengalami peningkatna risiko terkena serangan jantung pada saat mengalami menopause. Pada fase ini, Sally menyebut, wanita memiliki risiko terkena serangan jantung yang sejajar dengan laki-laki.

BACA JUGA: Menopause Berisiko Picu Penyakit Jantung, Simak Cara Pencegahannya

Terakhir, terkait keturunan/ras. Sally memaparkan ada genetik tertentu yang bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Apalagi anak-anak yang mempunyai keluarga yang ada riwayat penyakit jantung.

Jika ada faktor yang tidak bisa diubah, Sally mengatakan agar semua masih bisa melakukan upaya-upaya untuk  meminimalisir faktor risiko yang bisa diubah. Beberapa faktor yang bisa diubah meliputi :  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: