PKM LPPM Unesa Beri Penguatan Literasi dan GESI di SMAN 1 Krembung
Tim Pusat Studi Literasi LPPM Unesa bersama guru SMAN 1 Krembung. -Kisyani-
HARIAN DISWAY – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh pusat studi literasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya dilaksanakan pada 2 Agustus 2023 di SMAN 1 Krembung, Sidoarjo.
Diikuti oleh seluruh guru, kegiatan tersebut membahas soal penguatan literasi, gender equality, dan social inclusion (GESI). Ketua pusat studi literasi LPPM UNESA, Kisyani menyampaikan perihal pentingnya pembelajaran dengan strategi literasi.
Di dalamnya para guru diajari tahapan-tahapan agar siswanya membuat sebuah prediksi dalam sebuah materi yang ada di salah satu mata pelajaran. Tahap yang paling awal adalah peserta didik diminta untuk membaca buku dala salah satu mapel dan mencatat kalimat yang penting.
BACA JUGA: Tim PKM Dosen JBSI Unesa Ajari Siswa SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Menulis Fiksi Mini
Kemudian guru mengkonfirmasi hasil bacaan siswa dan mulai mendiskusikan kata-kata sulit yang ditemui mereka ketika membaca. Selanjutnya peserta didik diminta untuk mengamati gambar dan mengungkapkan apa yang mereka lihat secara tertulis dalam tabel ceklis.
Setelahnya para murid juga diberi arahan bagaimana cara membuat inferensi, memvuat pertanyaan dengan menggunakan sumber di luar teks, serta membuat keterkaitan antar teks dan mengubah modal.
Tujuannya adalah untuk membangun pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis dan keterampilan komunikasi secara menyeluruh. Selain itu strategi dalam pembelajaran juga akan membentuk siswa yang mampu berpikir secara kritis dan dapat memecahkan masalah. Terlebih mereka akan memiliki bentuk karaktersitik yang lihai dalam mengembangkan kecakapan.
BACA JUGA: Tim PKM Dosen JBSI Unesa Ajari Guru SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Menulis Karya Ilmiah
Syafiatul Mardliyah (kerudung kuning) memaparkan materi tentang kesetaraan gender di hadapan guru SMAN 1 Krembung-Kisyani-
Selanjutnya soal pentingnya kesadaran mengenai kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam pembelajaran disampaikan oleh Syafiatul Mardliyah. Beberapa pembahasan yang diangkatnya meliputi gender dan marginalisasi perempuan, gender dan subordinasi, gender dan kekerasan, serta gender dan beban kerja.
Lebih lanjut Syafiatul menjabarkan bagaimana sejarah feminis terbentuk dan beberapa perkembangannya dari zaman ke zaman. Ada feminisme liberal yang tetap eksis di setiap abadnya, ada pula feminisme radikal yang sangat menentang tindakan patriarki, serta feminisme marxis dan sosialis yang lebih menekankan penindasan gender di samping penindasan kelas.
Pemaparan yang disampaikan oleh Syafiatul tersebut bertujuan untuk menguatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam modul ajar/RPP guru SMAN 1 Krembung. Selain itu mampu menghasilkan modul ajar/RPP yang memperhatikan inklusi sosial dan kesetaraan gender yang ada di lingkungan sekolah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: