Masih Ada Harapan, Gencatan Senjata Antara Hamas-Israel Tengah Diupayakan

Masih Ada Harapan, Gencatan Senjata Antara Hamas-Israel Tengah Diupayakan

Warga Palestina menjadi korban serangan Israel di Rafah, Gaza Selatan pada Jumat, 1 Desember 2023 setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir. Meskipun demikian, masih ada harapan gencatan senjata kembali pulih. -Hatem Khaled-Reuters

HARIAN DISWAY - Upaya gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih berlangsung di tengah peperangan yang terjadi saat ini dalam perang Hamas-Israel.

Qatar mengatakan bahwa negosiasi antara Israel dan Palestina masih berlangsung, tetapi pemboman Israel terbaru di Gaza memperumit negosiasi tersebut. Kementerian Luar Negeri Qatar mendesak untuk menghentikan kekerasan di Gaza.

Kementerian itu menegaskan kembali terkait kecamannya terhadap segala bentuk penargetan warga sipil, praktik hukuman kolektif, dan upaya untuk secara paksa menggusur dan menggusur warga Jalur Gaza yang terkepung, dan tuntutannya untuk gencatan senjata segera.

BACA JUGA: Bicara di Forum R20 ISORA, Rabi Yahudi Sebut Indonesia adalah Pemimpin Kemanusiaan Bagi Dunia

Seorang pejabat Israel di Washington mengatakan bahwa gencatan senjata adalah prioritas yang sangat tinggi untuk membebaskan sandera sebanyak mungkin.

"Dan untuk itu, di bawah persyaratan yang disepakati, Israel bersedia memberikan jeda tambahan," kata pejabat itu, sambil menambahkan, "Kita bisa bernegosiasi saat kita masih berjuang."

Selain itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin juga mengatakan bahwa Washington bekerja secara diplomatis untuk memulihkan gencatan senjata.

"Kami akan terus bekerja dengan Israel dan Mesir dan Qatar dalam upaya untuk menerapkan kembali jeda," katanya dalam konferensi pers di California, dilansir dari Reuters pada Sabtu, 2 Desember 2023.

BACA JUGA: Putus Sudah Harapan Gencatan Senjata Permanen, PM Israel Netanyahu Sebut Gara-Gara Hamas Enggan Bebaskan Tawanan

Di sisi lain, Hamas menuduh Amerika Serikat memberikan lampu hijau untuk "perang genosida dan pembersihan etnis" Israel.

"Hari ini, dengan berani mengulangi kebohongan Zionis, yang membuat Hamas bertanggung jawab untuk melanjutkan perang dan tidak memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Gencatan senjata yang berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023 siang ini telah menimbulkan korban jiwa kembali. 

Pejabat kesehatan di garis pantai Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan 184 orang dan melukai sekitar 589 orang dengan menghantam lebih dari 20 rumah pada Jumat malam waktu setempat.

BACA JUGA:Peperangan di Gaza Kembali Meledak, Ucapan Netanyahu Untuk Lanjutkan Perang Akhirnya Jadi Kenyataan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagi sumber