Gencatan Senjata Berakhir, Hamas Kembali Luncurkan Roket ke Israel, Sebut Netanyahu Tak Akan Menang

Gencatan Senjata Berakhir, Hamas Kembali Luncurkan Roket ke Israel, Sebut Netanyahu Tak Akan Menang

Hamas kembali luncurkan roket di hari ke-57 perang di Gaza melawan para Zionis Israel pada 3 Desember 2023 -AP -

HARIAN DISWAY - Pasca berakhirnya periode gencatan senjata, baik militer Israel maupun Hamas mulai saling melancarkan serangan balik.

Hamas kembali meluncurkan roket di hari ke-57 perang di Gaza melawan para Zionis Israel pada 3 Desember 2023.

Serangan ini sekaligus menjadi pesan bagi PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Hamas tidak akan membiarkan Israel menang di Gaza.

“Pasukan pemenangan Brigade Al-Qassam (Hamas, Red) telah meluncurkan serangan roket terbaru ke Tel Aviv dari jalur Gaza Utara. Hal ini, akan menjadi pesan bagi Netanyahu dan sekutunya (AS, Red) bahwa mereka telah gagal dan akan terus gagal dalam mencapai tujuan militer mereka di Gaza,” ujar Izzat Al-Rishq, Kepala Biro Politik Hamas.

Serangan roket terbesar Hamas kali ini cukup mengejutkan, karena meskipun dihajar serangan darat dan udara selama 50 hari lebih sejak 7 Oktober 2023 lalu, Pasukan Pejuang Hamas ternyata masih saja mampu menembakkan roket ke wilayah Israel.

Sementara pasukan IDF dalam kurun waktu yang sama belum berhasil menguasai Gaza dan hanya mampu menyerang sepertiga dari wilayah Gaza Utara.

Israel sebelumnya telah mengaktifkan Iron Dome sejak gencatan senjata dengan Hamas berakhir.

Namun, tetap saja serangan roket yang diluncurkan Hamas mampu menembus wilayah perlindungan tersebut, hingga menghancurkan beberapa wilayah di Israel. Masih belum ada laporan berapa banyak korban yang disebabkan karena serangan ini.

BACA JUGA:Jokowi dan PM Norwegia Bahas Perdamaian Gaza

Sementara itu, Tentara IDF telah mengepung Gaza seharian pada 2 Desember 2023.

Tentara Zionis tersebut, membombardir Khan Younis dan perbatasan Rafah di Gaza Selatan. Mereka juga mengebom komplek Maghazi, kamp pengungsian Jabalia, dan kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Utara hingga menewaskan lebih dari 178 warga sipil.


Warga Palestina menjadi korban serangan Israel di Rafah, Gaza Selatan pada Jumat, 1 Desember 2023 setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir. Meskipun demikian, masih ada harapan gencatan senjata kembali pulih. -Hatem Khaled-Reuters

Hamas membuat penegasan bahwa tidak akan ada negosiasi gencatan senjata lagi. Apabila, Zionis Israel tidak menghentikan serangannya ke warga sipil di Gaza.

“Saat ini tidak ada negosiasi mengenai gencatan senjata. Tidak akan ada pertukaran tahanan sampai agresi berakhir dan adanya gencatan senjata permanen,” kata Saleh al-Arouri, Wakil Kepala Biro Politik Hamas.

BACA JUGA:Peperangan di Gaza Kembali Meledak, Ucapan Netanyahu Untuk Lanjutkan Perang Akhirnya Jadi Kenyataan

Selain itu, Hamas juga menyatakan bahwa mereka selalu siap melawan serangan Israel. Apabila mereka tidak membiarkan Gaza merdeka dan membebaskan seluruh tahanan warga Palestina yang ditahan.

“Kami tidak akan menyerah dan akan terus berjuang sampai keberadaan sejarah dan politik kami diakui oleh Israel. Kami juga akan selalu siap menghadapi para Tentara Zionis Israel baik di darat, laut, maupun udara," tegas al-Arouri. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: