Menjaga Stabilitas Perekonomian di Tahun Politik

Menjaga Stabilitas Perekonomian di Tahun Politik

Ilustrasi menjaga stabilitas perekonomian di tahun politik.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi di daerah perlu diperkokoh melalui penguatan lima aspek penting yang saling mendukung dan terintegrasi. Lima aspek tersebut adalah memperkuat manufaktur dan perdagangan yang selama ini mendominasi perekonomian nasional. Aspek lainnya adalah pembangunan infrastruktur, reformasi struktural, akselerasi digitalisasi, dan produktivitas SDM didukung oleh penguatan skill.

BACA JUGA: Ketika Guru Besar Pintar Merasa Diperdaya

Struktur ekonomi makin kokoh didukung oleh kebijakan hilirisasi yang selama ini mewarnai dinamika perekonomian nasional. Namun, pelaksanaan hilirisasi bukan tanpa challenges

Terdapat sejumlah tantangan yang harus dijawab semua stakeholder terkait dengan peningkatan investasi, peningkatan daya saing, dan tren transisi hijau, kebutuhan pembiayaan, dan upaya peningkatan nilai tambah dalam rantai nilai (value chain) hilirisasi. Khusus untuk transisi hijau terutama menghadapi tantangan berupa ketahanan cadangan mineral.

BACA JUGA: Beban Guru Besar Sekaligus Pimpinan PT

Secara umum, hilirisasi juga menghadapi masalah keuangan terkait dengan penyaluran kredit modal. Tantangan yang harus diatasi adalah alokasi kredit yang cenderung lebih banyak disalurkan di sisi hulu. Sementara itu, sumber pembiayaan untuk mendukung penguatan modal hilirisasi didominasi utang luar negeri (ULN). Penyaluran ULN tersebut pun masih terpusat untuk industri hulu. Karena itu, nilai tambah hilirisasi perlu ditingkatkan.

Sementara itu, pemerintah menyusun strategi dalam mengelola inflasi untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan yang difokuskan pada penguatan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan lebih broad-based

Artinya, pemerintah perlu memperluas hilirisasi pada kelompok pangan dan pertanian. Tujuannya adalah mendukung stabilitas inflasi melalui penguatan ketahanan pangan serta peningkatan nilai dan mendorong ekonomi makin inklusif.

Percepatan hilirisasi pangan dan pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional difokuskan pada tujuh komoditas. Yaitu, bawang merah, beras, jagung, aneka cabai, kelapa sawit, rumput laut, dan tebu.

 

Hilirisasi Pertanian

Indonesia merupakan negara pertanian. Karena itu, diperlukan pula hilirisasi pertanian. Dampak hilirisasi pertanian terhadap ekonomi sangat signifikan. Hilirisasi pertanian, antara lain, berdampak pada tenaga kerja (naker). Persoalan yang dihadapi kini adalah pangsa naker di sektor pertanian terhadap total naker yang jumlahnya terus menurun. Dengan hilirisasi pertanian, masalah naker itu diharapkan dapat diatasi.

Dalam konteks ini, peran penelitian dan pengembangan (R & D) sektor pertanian sangat penting agar output berupa PDB pertanian tidak mengalami penurunan. R & D sektor pertanian harus kian digalakkan untuk peningkatan produktivitas naker pertanian. Untuk meningkatkan produktivitas naker, perlu digalakkan peningkatan R & D sektor pertanian.

Hilirisasi sektor pertanian pada hakikatnya adalah pengolahan hasil pertanian menjadi berbagai produk akhir atau hilir sehingga mampu menciptakan nilai tambah. Selain itu, hilirisasi pertanian menumbuhkan kesempatan kerja, perbaikan distribusi pendapatan, dan mendorong pengembangan wilayah. Hilirisasi pertanian diyakini kian memperkuat struktur perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: