Menjaga Stabilitas Perekonomian di Tahun Politik

Menjaga Stabilitas Perekonomian di Tahun Politik

Ilustrasi menjaga stabilitas perekonomian di tahun politik.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dari sisi pelaku, hilirisasi pertanian dapat dilakukan baik oleh perusahaan berskala besar maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hilirisasi itu memerlukan sinergi antarpelaku ekonomi dalam supply chain yang terintegrasi. Adapun hilirisasi pertanian oleh UMKM butuh peningkatan jiwa entrepreneurship, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perdesaan.

Di sisi lain, hilirisasi pertanian bukan nir hambatan. Di lapangan terdapat banyak kendala hilirisasi pertanian, antara lain, berupa keterbatasan infrastruktur dan kecenderungan urban biased. Selain itu, hambatan terkait dengan keterbatasan teknologi, skill wirausaha dan manajerial masih rendah, serta kontinuitas bahan baku dan keterbatasan lahan pertanian. 

Keterbatasan lahan pertanian akibat konversi lahan menjadi permukiman atau peruntukan lain cenderung naik dan sangat memprihatinkan yang harus segera diatasi secara preventif di samping kuratif. Selain lahan, hambatan hilirisasi pertanian berupa keterbatasan modal, pemasaran, dan akses ke supply and value chain yang juga sangat terbatas. 

Pemerintah juga menghadapi hambatan sektor pertanian dari sisi demografi. Generasi muda yang didominasi milenial dan generasi Z kurang tertarik terjun ke sektor pertanian. Karena itu, pemerintah harus memiliki strategi jitu guna meningkatkan minat kaum muda untuk bersedia masuk dan terjun ke sektor pertanian. Langkah tersebut sangat urgen karena jumlah kaum muda sangat besar mendominasi struktur demografi di Indonesia.

Sebagai konklusi, dampak jangka panjang hilirisasi pertanian terhadap ekonomi adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan employment impact. Sementara itu, di periode tahun politik yang rawan benturan antarkelompok, pemerintah harus tetap fokus pada fungsi sebagai perumus kebijakan dan strategi menciptakan stabilitas ekonomi, tetapi terus tumbuh dinamis. (*)


Jusuf Irianto, wakil dekan dan guru besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga-Humas Unair-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: