10 Jenis Makanan yang Dilarang di Beberapa Negara, Alasannya Ada yang Sepele

10 Jenis Makanan yang Dilarang di Beberapa Negara, Alasannya Ada yang Sepele

Ini 10 jenis makanan yang dilarang di beberapa negara, alasannya ada yang sepele-MaraZe-Shutterstock.com


Ini 10 jenis makanan yang dilarang di beberapa negara, alasannya ada yang sepele. Kentang goreng dianggap memiliki kandungan azodicarbonamide yang buruk untuk [email protected]

8. Kinder Surprise Eggs Dilarang di Amerika Serikat

Alasan: Bahaya Tersedak

Estimasi Penjualan Global: 5,9 miliar dollar per tahun

Kinder surprise eggs adalah produk kudapan yang begitu disukai anak-anak. Termasuk di Indonesia. Namun, pemerintah Amerika Serikat memberi larangan keras.

Alasannya, mainan yang ada dalam kinder surprise eggs dapat menimbulkan bahaya tersedak. Bagi pemerintah AS, potensi tersedak adalah ancaman yang cukup serius.


Ini 10 jenis makanan yang dilarang di beberapa negara, alasannya ada yang sepele. AS melarang kinder surprise egg karena takut anak-anak tersedak mainan yang ada di [email protected]

9. Casu Marzu Dilarang di Amerika Serikat

Alasan: Proses Fermentasi

Estimasi Penjualan Global: 2-4 juta dollar per tahun

Proses fermentasi casu marzu menyebabkan bagian dalam keju pecorino yang keras melunak hingga teksturnya hampir seperti krim.

Fermentasi itulah yang memberikan kualitas terbaik pada keju, yang juga jadi alasan mengapa keju cazu marzu dilarang di Amerika.

Untuk mengubah bagian dalam keju menjadi tekstur krim yang lezat, larva lalat ditempatkan di dalam keju sebelum difermentasi. Larva mengeluarkan cairan yang membantu memecah keju dan memberinya “daya tarik”. 

Amerika Serikat, bersama dengan beberapa negara lainnya, memutuskan bahwa mengonsumsi keju belatung tidak menyehatkan.


Ini 10 jenis makanan yang dilarang di beberapa negara, alasannya ada yang sepele. Casu Marzu dilarang di AS karena makanan itu menggunakan larva lalat sebagai fermentasinya, dan dianggap tidak [email protected]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: za.investing.com