Warga Gaza Terancam Dipindahkan ke Semenanjung Sinai, PM Yordania: Israel Sudah Kalah!
PM Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa upaya Israel untuk memindahkan seluruh warga Gaza yang mengungsi di Perbatasan Rafah menuju ke Semenanjung Sinai, Mesir adalah hal yang sangat memalukan pada 10 Desember 2023 -Akun X @aymansafadi-
HARIAN DISWAY - PM Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa upaya Israel untuk memindahkan seluruh warga Gaza yang mengungsi di Perbatasan Rafah menuju ke Semenanjung Sinai, Mesir adalah hal yang sangat memalukan pada 10 Desember 2023.
PM Yordania tersebut geram atas tindakan Israel yang selalu mencari kerusuhan di Gaza. Setelah, Tentara IDF telah memojokkan sejumlah 2.3 juta warga Gaza yang berada di zona aman Khan Younis, Gaza Selatan untuk mengungsi ke zona paling selatan Gaza, Perbatasan Rafah. Dengan alasan, militer IDF juga menjadikan Gaza Selatan sebagai wilayah agresi.
“Israel sudah sangat kalah dalam peperangan. Mereka (Israel, Red) tidak hanya menghabisi para warga sipil. Tapi, mereka ingin memindahkan seluruh warga Palestina dari tanah air mereka, agar Israel bisa menguasainya. Sungguh, Israel hanya akan mempermalukan seluruh negara yang berada di dunia ini,” ujar Ayman Safadi dalam perhelatan Doha Forum di Qatar, 10 Desember 2023.
Menurutnya, Israel sudah gagal total karena tidak mampu memburu pejuang Hamas di Gaza. Meski, tentara IDF sudah menjadikan seluruh wilayah Gaza Utara, Gaza, Tengah, dan Gaza Selatan sebagai kawasan perang.
PM Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa upaya Israel untuk memindahkan seluruh warga Gaza yang mengungsi di Perbatasan Rafah menuju ke Semenanjung Sinai, Mesir adalah hal yang sangat memalukan pada 10 Desember 2023 -Akun X @aymansafadi-
Kini, tentara IDF juga ingin memindahkan sejumlah jutaan warga Gaza ke Mesir untuk menguasai Gaza, seperti apa yang terjadi di Yerusalem dan Tepi Barat pada tahun 1948. Jika rencana itu tidak berhasil, Israel akan terus menjadikan warga sipil sebagai target pembantaian mereka.
“Rakyat Palestina saat ini sedang memperjuangkan kemerdekaan mereka. Yordania akan berusaha keras untuk membantu mereka dengan cara apapun, agar warga Palestina mendapatkan kebebasannya,” tegas Ayman Safadi.
Sebelumnya, rencana Israel untuk memindahkan seluruh warga Gaza sudah ditolak mentah-mentah oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada 29 November 2023. Ia mengatakan bahwa tindakan Israel untuk menyingkirkan warga Gaza dari tanah mereka secara paksa tidak dapat dibenarkan dan hanya akan merugikan negara kawasan.
Semenanjung Sinai adalah wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Gaza, melalui perbatasan Rafah. Namun, Perbatasan Rafah saat ini juga sudah hancur karena kebengisan tentara Israel. Sehingga, membuat penyaluran bantuan kemanusiaan yang ada di Mesir sangat terhambat. Meski demikian, Mesir tidak akan membiarkan Israel memaksa warga sipil untuk bermigrasi dan membawa kehancuran yang lebih jauh ke Selatan.
“Mesir menolak segala upaya untuk menyelesaikan masalah Palestina dengan cara militer atau melalui pengusiran paksa warga Palestina dari tanah air mereka. Hal itu, hanya akan merugikan kami,” ujar Al-Sisi.
Jalan di Perbatasan Rafah hancur dan meninggalkan lubang besar karena serangan brutal Israel di Gaza pada 10 Desember 2023-Al-Jazeera-
Kini, Mesir bersama dengan Mauritania akan berusaha membuat DK PBB mengadakan sidang untuk membahas resolusi gencatan senjata di Gaza kembali pada Selasa esok hari, pada 12 Desember 2023.
Mesir dan Mauritania yang didukung oleh OKI menuntut pertemuan darurat tersebut dengan mencetuskan Resolusi 377 Majelis Umum PBB, agar Israel bisa segera diadili dan mengakhiri agresi brutal mereka terhadap warga sipil.
Pertemuan sebelumnya gagal, karena AS memveto adanya gencatan senjata di Gaza. (Salsa Amalika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: