Dalam Workshop Gitar dan Konser Kolaborasi ISI-Unesa, Duet Rahmat-Bagus Memukau
Penampilan yang ditunggu-tunggu sebagai puncak konser yakni dua maestro gitar klasik yang tak lain dua dosen ISI Yogyakarta, Rahmat Raharjo dan Mardian Bagus Prakosa. -Nadia Aliya/HARIAN DISWAY-
Kepiawaian mereka teruji dalam Fantasia op.54 karya Fernando Sor. Keduanya seolah menunjukkan kepada mahasiswa kedua universitas tentang bagaimana mewujudkan harmonisasi klasik dan tembang Jawa melalui gitar akustik nylon.
Bagi Rahmat dan Bagus, mahasiswa yang tampil bersama mereka telah melakukan yang terbaik. Mulai duet Tita dan El, Ali dan Pandu, Gilbran dan Fitter, lalu duet El dan Romero. Trio dilakukan Charisma, Sunset, dan Gerry. Plus kuartet dari Unesa.
"Yang penting mereka terus berproses. Pembelajaran itu tidak mudah. Ke depan, mereka pasti akan bisa tampil dengan lebih baik. Makin sering pentas makin baik," ujar Rahmat yang siang sebelum konser, bersama Mardian, berbagi ilmu dalam workshop.
Ansambel besar antara dua universitas yang membawakan komposisi Hotel California karya The Eagles dan Gemu Fa Mi Re. Kekompakan dalam nomor penutup itu membuat ajang temu karya sekaligus silaturahmi antar-musisi dua universitas itu makin terjalin. -Nadia Aliya/HARIAN DISWAY-
Konser diakhiri dengan ansambel besar antara dua universitas. Mengalunlah komposisi Hotel California karya The Eagles dan Gemu Fa Mi Re. Kekompakan dalam nomor penutup itu membuat ajang temu karya sekaligus silaturahmi antar-musisi dua universitas itu makin terjalin. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: