Korban Bunuh Gali Kubur Sendiri
Ilustrasi Julita dibunuh dengan racun tikus. Dia bagai menggali kubur sendiri.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Artinya, seorang berkarakter pembunuh tidak membunuh semua orang yang ia temui, secara acak. Namun, ia membunuh seseorang yang kebetulan memicu terjadinya pembunuhan.
Jika dibalik, tidak semua orang yang dipicu kemudian otomatis jadi pembunuh. Contoh, seumpama Julita mendesak seperti itu terhadap pria yang bukan Ade, mungkin saja dia tidak dibunuh. Mungkin saja prianya kabur, memutus perselingkuhan. Atau, bisa juga ia menceraikan istri seperti desakan selingkuhan.
BACA JUGA:Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh
Kesimpulan: Berdasar precipitation theory milik Wolfgang, Julita melakukan kesalahan pada orang yang memang punya karakter pembunuh. Bagai tumbu (sebentuk kardus anyaman bambu) ketemu tutup. Jadinya klop. Bahwa memang sudah takdir Ilahi, menggiring Julita berakhir begitu.
Mempelajari ini bisa bermanfaat, terhindar dari potensi bahaya.
Merujuk kekhawatiran Wolfgang di tahun 1950-an, kesimpulan itu bisa menimbulkan situasi mirip debat capres, yang debat kusir itu. Meski, teori tersebut sudah beredar 73 tahun lalu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: