Awan Dibanting Gaya SmackDown

Awan Dibanting Gaya SmackDown

Anak tewas dibanting ayahnya viral di media sosial. Hal tersebut nampak pada postingan akun Instagram @lensa_berita_jakarta.-Istimewa-

Kurniawan dibanting dari ketinggian sekitar 1,7 meter. Tubuhnya, selain tertarik gravitasi, juga diempaskan. Dua kali. Pastinya remuk. Keluarnya darah dari mulut, hidung, kuping, tanda terjadi luka dalam yang parah.

BACA JUGA:Pembunuh Bayaran Rp 4,9 Juta di Pemalang

Kesaksian Harun lain lagi. Kepada wartawan, ia cerita, Halimah tidak ada di tempat ketika kejadian. 

Harun: ”Saya melihat kejadian Awan nabrak anak saya. Usmanto juga melihat itu, ia sedang gitaran depan rumahnya. Terus, saya nasihati Awan supaya jangan kencang-kencang, lalu Awan main lagi.”

Dilanjut: ”Setelah itu, saya masuk rumah. Tahu-tahu dengar suara gedebuk… dan ibu-ibu menjerit. Saya keluar rumah, melihat Usmanto menggendong Awan, membawanya pulang. Jadi, tidak benar saya lapor Usmanto.”

Apa pun, Usmanto langsung digelandang polisi, dibawa ke Mapolsek Penjaringan. Kemudian, dipindah untuk diperiksa intensif di Mapolres Jakarta Utara.

BACA JUGA:Bunuh 4 Anak Sekaligus

Kapolsek Penjaringan Kompol Mochamad Probandono Bobby Danuardi kepada wartawan Kamis, 14 Desember 2023, mengatakan bahwa tersangka sudah ditahan di Polres Jakarta Utara.

Bobby: ”Hasil pemeriksaan, tersangka  ini memang temperamental karena pecandu narkoba. Perkaranya sedang diproses.”

Istri ketua RT setempat, Haria, 39, mengatakan terharu atas kejadian itu. Meski gagap bicara, Kurniawan pandai bergaul. Suka menolong anak lain.

Haria: ”Awan itu rajin membantu tetangga bersih-bersih, buang sampah, apa saja. Kalau diberi imbalan uang atau makanan, selalu ia bawa pulang, terus diserahkan ke ibunya. Ia mengutamakan ibunya. Anak sekecil itu seperti tulang punggung keluarga.”

BACA JUGA:Pembunuhan Fitria Wulandari, Bagai Anjing Penjaga Bunuh Majikan

Uniknya, pekerjaan Usmanto tidak tetap. Kadang kerja, kadang menganggur. Anaknya empat, Kurniawan nomor tiga. Tapi, polisi mengatakan, ia pecandu narkoba. Belum jelas, dari mana uang untuk membeli narkoba?

Kurniawan juga suka main di kantor Kelurahan Penjaringan. Di sana ia akrab dengan para petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang selalu mangkal. Petugas PPSU bernama Juanda kepada wartawan mengatakan, Kurniawan hampir setiap hari bergaul dengan para petugas PPSU.

Juanda: ”Yang ia lakukan, membantu kami. Mengumpulkan sampah. Kadang ia datang membawa kantong plastik besar, terus membukanya agar kami masukkan sampah di situ.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: