Rapat DK PBB Ditunda Terus, Hamas: Hanya Akal-Akalan Amerika
Rapat Dewan Keamanan PBB yang membahas tentang tiga agenda utama yaitu situasi di Lebanon, Suriah dan kerjasama PBB dengan Uni Afrika pada Kamis 21 Desember 2023. -Youtube United Nations-
HARIAN DISWAY - Keputusan Dewan Keamanan PBB yang mengundur rapat gencatan senjata membuat Ghazi Hamad angkat bicara. Menurutnya, itu hanya akal-akalan Amerika Serikat agar bisa menggunakan hak vetonya lagi.
Dr. Ghazi Hamad selaku Pejabat Senior Hamas itu memberikan pernyataan resminya pada Kamis 21 Desember 2023.
Hamad mengungkap bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab penuh terhadap penundaan tersebut.
BACA JUGA:Houthi Tak Gentar Dikeroyok 10 Negara Koalisi Prosperity Guardian, Amerika Pun Ditantang
“Kemarin, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menunda rapat pemungutan suara untuk penghentian segera agresi Israel di Gaza. Amerika Serikat bertanggung jawab penuh terhadap penundaan tersebut,” jelas Hamad.
Hamad menjelaskan bahwa penundaan tersebut dilakukan Amerika Serikat untuk memberikan waktu tambahan bagi Israel agar dapat membunuh warga Gaza lebih banyak lagi.
“Mereka (Amerika Serikat) berniat untuk memberikan kesempatan lebih banyak bagi Israel untuk membunuh warga Gaza,” ujar Hamad.
Sempat tertunda selama tiga hari berturut-turut, rapat yang rencananya akan diadakan pada Jumat 22 Desember 2023 di Manhattan itu, sekali lagi diundur hingga Sabtu 23 Desember 2023 mendatang.
Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa keputusan penundaan tersebut diambil akibat meningkatnya ketegangan diplomatik akibat perbedaan pendapat terkait pemilihan kata (diksi) yang terdapat pada resolusi gencatan senjata yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) tersebut.
Dewan Keamanan PBB yang berjumlah 15 anggota tersebut berupaya keras untuk mendapatkan titik temu dari resolusi gencatan senjata tersebut.
BACA JUGA:Milter Israel Perintahkan Khan Younis Untuk Dikosongkan Jelang Sidang DK PBB, Ada Apa?
Penundaan tersebut terjadi ditengah-tengah kondisi di Gaza yang semakin memburuk dan meningkatnya korban jiwa hingga lebih dari 20 ribu jiwa.
Tak hanya itu, Gaza saat ini dilanda bencana besar kelaparan. Setiap orang di Gaza dilaporkan tidak aman dari bencana kelaparan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: