Transformasi Smelting
PRESIDEN Joko Widodo meresmikan ekspansi PT Smelting di Gresik Kamis, 14 Desember 2023. -Setpres-
PRESIDEN Joko Widodo tampak gembira ketika berada di Smelting Gresik. Saat itu ia meresmikan selesainya proyek ekspansi keempat smelter tembaga pertama di Indonesia tersebut.
Ia tampak banyak senyum. Bahkan, tidak tergesa-gesa meninggalkan lokasi acara meski suasana di luar tenda tempat acara sangat panas. Presiden sempat meladeni wawancara doorstop dengan para wartawan dan permintaan foto dari undangan dan karyawan Smelting.
Itu barangkali karena ekspansi tersebut menjadi bagian dari program hilirisasi industri sumber daya alam yang sedang digalakkannya. Ia tak ingin hasil bumi kita diekspor dalam bentuk bahan mentah. Biar memiliki nilai tambah.
BACA JUGA: Manfaat Pembangunan Kawasan JIIPE dan Smelter
Presiden yang tahun depan berakhir masa jabatannya itu selalu bercerita tentang kisah sukses hilirisasi nikel. Yang berhasil menggenjot devisa negara dari industri hasil tambang tersebut. Ia bilang nilai ekspornya melonjak: dari USD 2,1 miliar menjadi USD 33,8 miliar.
Mungkin, karena hal itu, ia tampak berseri-seri saat melihat pengembangan smelter tembaga pertama di Indonesia yang ada di Gresik tersebut. Dengan pengembangan itu, Smelting yang mengolah konsentrat hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua menjadi tambah kapasitasnya. Yang semula hanya 1 juta ton setahun menjadi 1,3 juta ton per tahun.
Smelting mulai beroperasi sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Dibangun pada 1996. Dengan menggunakan teknologi Mitsubishi yang dikenal ramah lingkungan. Smelting menghasilkan katode tembaga yang 60 persen diekspor. Selalu menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan Jawa Timur.
BACA JUGA: Wapres Kunjungi JIIPE, Smelter Freeport Bisa Beroperasi Lebih Cepat
Pengembangan Smelting itu melengkapi pembangunan smelter yang sama di kawasan industri JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate). Di kawasan baru itu sedang dibangun smelter dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun. Bukan hanya smelter katode tembaga, melainkan juga pemurnian logam mulia.
Maka, total kapasitas produksi dua smelter tembaga di Gresik itu akan bisa mencapai 3 juta ton per tahun. Pembangunan smelter tembaga di JIIPE dilakukan PT Freeport Indonesia sendiri. Sebagai bagian dari kewajiban industri tambang untuk melakukan hilirisasi sesuai dengan Undang-Undang Minerba.
Kehadiran Presiden Jokowi di Smelting minggu kedua bulan ini bisa disebut sejarah. Betapa tidak? Inilah presiden Indonesia untuk kali pertama mengunjungi pionir smelter tembaga yang dibangun jauh-jauh hari sebelum lahir UU Minerba yang mewajibkan perusahaan tambang membangun smelter.
BACA JUGA: Dukung Smelter, Jokowi Ingin Kredit Dipermudah
Direktur Bisnis dan Komersial PT Smelting Irjunawan P. Radjamin bercerita, Presiden KH Abdurrahman Wahid pernah meresmikan pengembangan Smelting. Tapi, tidak sampai meninjau pabrik. Saat itu presiden hanya menandatangani prasasti bersamaan dengan kunjungannya ke Petrokimia Gresik.
Karena itu, kahadiran presiden Indonesia ke Smelting kali ini dianggap membanggakan. Juga, membuat top management beserta karyawan penghasil katode tembaga itu berseri-seri. Mereka menyambut presiden dengan antusias. Termasuk para petinggi Mitsubishi Material Corporation (MMC) yang secara khusus datang dari Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: