Sakura School Simulator, Game 18+ yang Viral di Kalangan Anak-Anak, Apa Saja Dampaknya?

Sakura School Simulator, Game 18+ yang Viral di Kalangan Anak-Anak, Apa Saja Dampaknya?

Ilustrasi game Sakura School Simulator. Ada dampak negatifnya bagi anak-anak.-Dok Pribadi-

2. Mengawasi apa saja konten yang akan mereka akses.

Orang tua berhak untuk memantau apa saja yang akan mereka akses di smartphone. Mengingat, anak-anak sangat mudah terpengaruh dan meniru hal yang baru saja mereka lihat tanpa mengetahui hal tersebut baik atau buruk. Pastikan anak-anak mengonsumsi konten yang sesuai dengan usia mereka.

3. Memberikan pemahaman mengenai edukasi seks sesuai dengan umurnya.

Hal itu sangat dibutuhkan agar mereka tahu mana yang baik dan buruk, juga sebagai bekal dan pedoman ke depan agar tidak terjerumus ke kegiatan seksual membahayakan yang dapat merusak masa depan mereka.

Namun, jika anak sudah telanjur kecanduan, untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan cara: 

1. Mengalihkan dengan kegiatan positif lainnya.

Apabila anak sudah telanjur kecanduan, Anda bisa alihkan dengan kegiatan yang mendukung tumbuh kembang mereka seperti mengajak mereka keluar rumah untuk eksplorasi dan mencoba hal baru. 

Bisa juga dengan kegiatan di dalam rumah seperti membaca buku, membuat barang DIY, mewarnai, dan lain sebagainya.

2. Alihkan dengan game baru yang lebih edukatif dan sesuai umurnya.

Game edukasi akan membantu merangsang dan melatih perkembangan otak pada anak. Selain itu, anak akan mendapat banyak pengetahuan yang bahkan belum mau dia cari tahu. Pastinya, sesuaikan game yang akan dimainkan dengan batasan umur yang telah ditetapkan. 

3. Tegur dan bicarakan dengan baik-baik.

Jika sudah melakukan perilaku menyimpang, tegur anak-anak dengan tegas dan jelaskan alasannya mengapa hal itu salah, lalu beri hukuman yang mendidik dan menimbulkan efek jera. Namun, hindari hukuman fisik. Sebab, itu bisa menyebabkan trauma pada sang anak.

4. Alihkan dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan hobi dan minat mereka.

Cari tahu apa minat dan hobi anak. Contoh, jika mereka suka bermain piano, ikutkan mereka kursus musik. Jika mereka suka membaca buku, ajak mereka ke perpustakaan atau toko buku. 

Kegiatan di atas bermanfaat untuk mendukung dan mengembangkan hobi mereka. Dengan begitu, anak-anak akan punya bekal soft skill yang nantinya berguna seiring mereka tumbuh dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: