Resah Politik Uang, Sabrang MDP Bikin Podium2024.id (2-habis): Seleksi Caleg Lewat Fitur “Adu Janji dan Gagasan”

Resah Politik Uang, Sabrang MDP Bikin Podium2024.id (2-habis): Seleksi Caleg Lewat Fitur “Adu Janji dan Gagasan”

Aplikasi podium2024.id yang digunakan untuk membandingkan gagasan para caleg-Boy Slamet-

BACA JUGA:Resah Politik Uang, Sabrang MDP Bikin Podium2024.id (1): Platform AI untuk Mengenal Gagasan Para Kontestan Pemilu 2024

CEO Symbolic.id itu agak kesal. Sebab, sebagai rakyat disarankan untuk tidak golput. Sedangkan di sisi lain para caleg juga enggan mempromosikan gagasan, visi-misi, dan program-program mereka.


CEO Symbolic.id Sabrang Mowo Damar Panuluh saat mengisi webinar hybrid Setneg Serial Lecture (SL) yang digelar Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) beberapa waktu lalu.--

Informasi seputar para caleg di laman resmi KPU pun sangat terbatas. Padahal, kemudahan akses informasi itu sangat penting. Agar masyarakat bisa tahu lebih dekat dengan calon pemimpin.

Sabrang melihat ada satu alasan mendasar yang membuat para caleg enggan mengunggah data mereka. Yakni mereka merasa keikutsertaan dalam pemilu bukan sebuah tekanan. “Jadi, yang penting serangan fajar. Ini masuk akal. Maka pressure ini dibutuhkan,” jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini, Sabrang menyarankan masyarakat harus membuat tekanan sendiri kepada para caleg. Setidaknya dengan mematok kriteria. Misalnya, siapapun caleg yang tak bisa ditanyai lebih baik “dicoret”.

Prinsip itu pun tengah menyebar di daerah-daerah. Terutama di kalangan anak-anak muda sebagai segmen pemilih terbanyak. “Daripada judi. Di Desa Jimbung, Klaten, teman-teman sudah mendeklarasikan seperti itu,” katanya.

Padahal, kata Sabrang, siapapun caleg yang punya gagasan dan program yang bagus, sebetulnya potensi keterpilihannya sangat besar. Apalagi saat ini pemilih muda sangat mendominasi.

Karena semua generasi punya penanda yang bisa datang dari mana saja. Tahun ‘45 merebut kemerdekaan dan tahun ‘98 reformasi. Menurut Sabrang, teknologi AI pun menjadi penanda generasi terkini.

“Semoga pemuda yang paham teknologi ini bisa memilih berdasarkan visi-misi. Saya tunggu teman-teman yang mau gerak bersama untuk Indonesia,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: