Diduga, Mutilasi di Malang Itu Direncanakan
Ilustrasi pembunuhan mutilasi di Malang yang diduga sudah direncanakan pelaku.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Bergidik. Edi langsung kabur, ngibrit keluar pagar. Ia cerita ke para tetangga dengan napas masih tersengal, tentang isi ember itu. Tetangga menceritakan lagi ke tetangga lain. Begitu seterusnya.
Warga penasaran. Mereka bersama-sama mendatangi rumah James. Ternyata pagar rumah sudah terkunci. Ada seorang tetangga, yang belum dengar kabar ember itu, melihat James keluar rumah, lalu naik mikrolet (angkutan umum).
BACA JUGA: Mutilasi Kaliurang Jenis yang Jarang
James menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pagi itu juga, sekitar pukul 08.00 WIB. Berarti, saat Edi bercerita kepada para tetangga, James langsung keluar rumah menuju ke Polsek Blimbing.
Perkataan James pada Edi: ”Wes tak pateni” atau sudah saya bunuh. Kalimat itu seperti ada hubungan dengan perkataan James kepada tetangga sebelumnya. Bahwa James akan membunuh istri jika ketemu kelak. Sekarang, ”Wes tak pateni. Iku wonge (menunjuk ember).”
Polisi belum mengungkap identitas saksi yang pernah mendengar James mengaku bakal membunuh istri. Apakah saksi itu Edi atau orang lain.
BACA JUGA: Kasus Mutilasi Koper Merah di Bogor: Pelaku Ditangkap, Motif Tidak Rasional
Kejadian itu menghebohkan warga Malang. Khususnya tetangga James, di Jalan Serayu, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Malang, Jawa Timur. Sampai hari kedua penemuan mayat Made itu, wartawan masih meliput berita di wilayah Jalan Serayu.
Para tetangga James mengatakan ke wartawan, mereka berharap agar James dihukum mati. Karena sadis berat. Atau mungkin, warga takut kalau-kalau suatu saat James bebas hukuman dan pulang ke sana. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: