Susu Gibran Melanggar
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri panggilan Bawaslu Jakarta Pusat dan didampingi oleh Wakil Ketua TKN, Habiburokhman .-Intan Afrida Rafni-
Pasal 7 Ayat 2 Pergub itu berbunyi: ”CFD atau HBKB tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.”
Di sisi lain, Gibran yang bagi-bagi susu ditafsirkan publik sebagai kegiatan politik, kampanye Gibran selaku cawapres.
BACA JUGA: Prabowo Beberkan Pentingnya Program Makan Siang dan Susu Gratis: Agar Anak Indonesia Tumbuh Cerdas
Gibran, seusai diperiksa di kantor Bawaslu, langsung dikerubuti wartawan. Ia ditanya tentang itu. Gibran menjawab sudah menjelaskan semua kepada pihak pemeriksa Bawaslu. ”Sudah satu setengah jam, tadi,” ujarnya.
Wartawan terus mendesak bertanya, bersahut-sahutan, sehingga membingungkan yang ditanya.
Gibran: ”Sudah kami jelaskan di dalam, bahwa kegiatan 3 Desember lalu di car free day Jakarta tidak ada sama sekali kegiatan partai politik.”
Dilanjut: ”Kan tanpa alat peraga kampanye. Kami kan enggak mengajak warga untuk mencoblos.”
Dengan jawaban itu, urusan Gibran selesai. Seumpama dikaitkan dengan Pergub DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016, tentunya juga tidak ada pelanggaran. Sebab, Gibran mengaku tidak berkampanye. Tak ada alat peraga kampanye. Tidak ada ucapan: Cobloslah saya.
BACA JUGA: TKN Prabowo-Gibran: Makan Siang dan Susu Gratis Dilakukan Bertahap
Memang, salah satu program pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah susuisasi. Memberikan susu kepada seluruh anak Indonesia.
Prabowo saat menghadiri diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024, mengatakan, ”Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita untuk memenuhi kebutuhan susu anak-anak kita.”
Ia mengalkulasi, ada 83 juta anak Indonesia. Jika Prabowo-Gibran menang, 83 juta anak itu akan diberi susu gratis. Ia perkirakan, seorang anak butuh setengah liter susu per hari (kenyang susu), maka ketemu kebutuhan 41,5 juta liter susu per hari. Gratis.
Dari mana susunya? Padahal, susu beli (bukan gratis) sekarang pun belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Jawaban Prabowo, impor sapi. Untuk memenuhi kebutuhan 41,5 juta liter susu per hari, menurut Prabowo, dibutuhkan minimal 2,5 juta sapi.
BACA JUGA: TKN Prabowo-Gibran: Makan Siang dan Susu Gratis Solusi Kongkret
Karena sekarang Indonesia tidak punya sapi segitu, Prabowo berniat mendatangkan 1,5 juta sapi untuk diternakkan, dalam dua tahun berkembang jadi 3 juta sapi. Saat itulah anak-anak Indonesia bisa kenyang susu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: