Susu Gibran Melanggar
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri panggilan Bawaslu Jakarta Pusat dan didampingi oleh Wakil Ketua TKN, Habiburokhman .-Intan Afrida Rafni-
Impor susu pun sudah dipikirkan Prabowo. Bisa dari Brasil atau India. Kalau dari Brasil, sapinya bagus, tapi harga tinggi. Juga, pengiriman kejauhan. Bisa banyak sapi mati di perjalanan. Sementara itu, India punya sapi melimpah. Harga lebih murah daripada Brasil. Ia berencana impor sapi India.
Prabowo: ”Kalau dari India, pengiriman mungkin hanya 20 hari. Harganya saya kira memadai. India, lebih banyak, kita bisa impor. Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita.”
Program makan siang dan susu gratis masuk ”8 program hasil terbaik cepat” dalam visi dan misi Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Program yang bagus. Konkret kepada rakyat. Asal benar direalisasikan. Sebab, sudah terbukti banyak kepala daerah saat kampanye janji-janji, ternyata janji kosong.
Pasangan Prabowo-Gibran punya kelemahan: Prabowo dikenal gampang emosional. Warganet sering membagikan video Prabowo pidato sambil menggebrak meja. Terus-menerus dibagikan. Sampai penonton bosan. Gibran punya kelemahan, ya… itu tadi.
Daripada dua paslon lain, Prabowo-Gibran paling banyak diserang publik. Anehnya, makin diserang, elektabilitas mereka terus naik. Padahal, kelemahan Gibran sangat berat.
BACA JUGA: TKN Prabowo-Gibran Bagikan Makan Siang dan Susu Gratis, KPU: Tidak Langgar Aturan Kampanye
Tentu, publik beranggapan bahwa mereka adalah penerus Presiden Jokowi. Karena ada Gibran. Kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sekitar 81 persen. Sangat kuat. Jokowi sudah melakukan banyak kemajuan di Indonesia.
Pun, Prabowo meyakinkan publik bahwa dirinya akan melanjutkan program-program Jokowi jika menang. Di antaranya, melanjutkan IKN. Sudah sangat banyak uang diinvestasikan ke sana. Masak dibiarkan telantar?
Lebih unik lagi, Prabowo adalah musuh Jokowi di Pilpres 2019. Waktu itu pendukung mereka seolah bakal perang beneran. Kini malah Prabowo melanjutkan program Jokowi. Suatu alur perpolitikan yang unik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: