Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas

Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas

Ilustrasi mahasiswa Uniar belajar bersama komunitas.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SENIN, 8 Januari 2024, di Airlangga Convention Center (ACC) digelar acara upacara pelepasan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan belajar bersama komunitas (BBK) tahap 3. Itu adalah bentuk baru kegiatan KKN (kuliah kerja nyata). 

Saat ini BBK lebih berupa kegiatan mahasiswa yang belajar bersama masyarakat setempat untuk melaksanakan berbagai hal guna mendorong percepatan keberdayaan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.

Kali ini 2.180 mahasiswa dari berbagai fakultas ikut dalam kegiatan BBK 3. Para mahasiswa akan disebar ke tiga daerah, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Gresik. Tiga daerah dipilih sebagai lokasi kegiatan BBK. 

BACA JUGA: Hasil Sharing Experience Pimpinan Universitas Airlangga: Cupu Manik Astagina dan Kekuasaan

Para mahasiswa selama  sebulan akan tinggal di lokasi BBK dan bersama masyarakat melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan sosial.

Berbeda dengan kegiatan KKN, yakni mahasiswa lebih banyak berkonsentrasi melakukan aktivitas pembangunan prasarana fisik seperti membangun jembatan, mengecat sekolah, tempat ibadah, dan lain sebagainya, dalam BBK ini, mahasiswa akan lebih banyak melakukan kegiatan terintegrasi. 

Mereka mengabdikan ilmu yang dipelajari di kampus dan bersama masyarakat melaksanakan kegiatan yang terpadu. Intinya, kegiatan BBK tidak bersifat top down, tetapi lebih bersifat bottom up –mahasiswa bersama masyarakat menentukan apa kegiatan penting yang perlu diprioritaskan dan mana kegiatan yang tidak perlu dilakukan.

BACA JUGA: Sidang Universitas Airlangga dalam Rangka Dies Natalis Ke-69: Belajar dari Teladan Carina Joe, Penemu Vaksin AstraZeneca

Sebelum menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan di lokasi BBK, mahasiswa ditugaskan terlebih dahulu berkunjung ke lokasi kegiatan dan mewawancarai masyarakat setempat untuk memetakan isu-isu prioritas dan kebutuhan utama apa yang perlu dikerjakan. 

Mahasiswa tidak hanya berbicara dan berdiskusi dengan kepala desa, tetapi juga dengan warga masyarakat setempat. Masukan dari warga masyarakat itulaah yang kemudian menjadi dasar bagi mahasiswa merumuskan kegiatan apa yang dikembangkan bersama masyarakat di desa-desa lokasi BBK.

BACA JUGA: Hasil Sharing Experience Pimpinan Universitas Airlangga: Meletakkan Fondasi, Membangun Prestasi

Belajar Bersama Komunitas

Rektor Universitas Airlangga Prof Muhammad Nasih dalam sambutannya menyatakan, dalam melaksanakan BBK, mahasiswa tidak hanya diharapkan menjaga sopan santun dan nama baik Universitas Airlangga

Yang tidak kalah penting adalah para mahasiswa perlu sedini mungkin menyiapkan proposal kegiatan yang benar-benar tepat dan merespons aspirasi masyarakat yang menjadi lokasi BBK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: