Cari Kerja Susah? Ini Solusi Anies saat Kampanye di Kendari

Cari Kerja Susah? Ini Solusi Anies saat Kampanye di Kendari

KENDARI, HARIAN DISWAY - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan rencananya untuk memprioritaskan investasi padat karya guna meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Hal itu menjadi tanggapan atas tantangan yang dihadapi oleh lulusan baru yang seringkali mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, meskipun pertumbuhan ekonomi negara ini tergolong tinggi.

Anies mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketidaksesuaian antara pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang masih rendah.

"Di mana-mana seharusnya lapangan kerja bertambah jika pertumbuhan ekonomi tinggi," ujar Anies saat berdiskusi dengan para buruh di Warkop Bakrie, Kendari, Selasa, 9 Januari 2024.

 "Yang terjadi selama 8 tahun terakhir ini adalah kegiatan investasi yang padat modal, bukan padat karya. Sehingga pertumbuhan ekonomi terjadi, tapi penyerapan tenaga kerja kurang," lanjut Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu.

BACA JUGA:Buruh Tambang Nikel Sulteng Ngeluh ke Anies, Upah Naik Cuma Rp 31.707, Dipajaki Pula

BACA JUGA:Terkait Peluang Kerjasama Paslon 1 dan 3, Anies: Bukan Itu Fokus Kami Saat Ini

Dalam komitmennya untuk mengatasi permasalahan ini, Anies menyatakan bahwa jika terpilih menjadi presiden, ia akan fokus pada kegiatan investasi padat karya.

Dengan pendekatan ini, diharapkan jumlah lapangan pekerjaan akan meningkat, memberikan peluang lebih besar bagi para lulusan baru untuk segera mendapatkan pekerjaan.


Sambutan warga Kendari, Sulteng untuk Anies Baswedan.-Timnas AMIN-

"Kalau uang yang dipakai untuk investasi padat modal justru digunakan untuk membangun pabrik, perkebunan, perikanan, maka lebih banyak tenaga kerja yang terserap. Maka itu, ke depannya kita akan berinvestasi di sektor manufaktur, agrikultur," tutup Anies.

Rencana ini mencerminkan komitmen Anies Baswedan untuk memberdayakan sektor-sektor yang memerlukan banyak tenaga kerja, dengan harapan dapat mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan baru dan memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: