Lama Jamous, Jurnalis Cilik Pemberani Dari Gaza Bertekad Mengabarkan Kondisi Palestina Pada Dunia

Lama Jamous, Jurnalis Cilik Pemberani Dari Gaza Bertekad Mengabarkan Kondisi Palestina Pada Dunia

Sosok Lama Jamous, jurnalis cilik dari Gaza yang penuh keberanian dan dedikasi untuk kemenangan Palestina.--Instagram @lama_jamous9

HARIAN DISWAYLama Abu Jamous, Jurnalis cilik di Gaza yang mendapat sorotan dari publik karena dedikasi dan keberaniannya dalam mengabarkan kondisi di Gaza.

Gadis kecil yang berusia Sembilan tahun ini bernama lengkap Lama Abu Jamous. Bocah Palestina yang tinggal di Gaza ini memiliki ketertarikan terhadap profesi jurnalis.

Lama yang sebelumnya tinggal di Gaza terpaksa melarikan diri ke kota Khan Younis karena serangan Israel yang dimulai pada Oktober lalu. Sekarang, ia dan keluarganya berlindung di perlindungan pengungsi di Rafah. 

Lama yang menjadi saksi dimana porak-porandanya keadaan di negaranya dan saudara-saudaranya yang semakin menderita.

BACA JUGA:Menlu AS Bicara Perdamaian dan Keamanan Abadi Israel: Solusinya Adalah Jalan Menuju Negara Palestina

Hal ini mendorongnya untuk mendokumentasikan dan menyebarkan informasi yang terjadi di lokasi kepada dunia luar agar dapat meningkatkan kesadaran dan empati publik terhadap kondisi di Gaza.

Keberaniannya dalam menguak realita kekejian Israel terhadap Palestina dengan menggunakan ponsel milik ibunya sungguh mengharukan untuk aksi gadis yang masih berumur Sembilan tahun itu.

Lama membagikan liputan yang ia dapat melalui sosial medianya di Instagram @lama_jamous9 dengan pengikut sebanyak 695 ribu yang antusias menunggu siaran kondisi terkini di Gaza dari si pemberani Lama.

BACA JUGA:Amerika Serikat dan PBB Sepakat Pulangkan Warga Palestina di Gaza


Beberapa postingan di Instagram Lama Jamous yang memperlihatkan kondisi warga Gaza saat ini.--Instagram @lama_jamous9

Video-video yang dibagikan di Instagram Lama menunjukkan aksinya melakukan wawancara bersama anak-anak Gaza, kondisi terbatasnya akses makanan, kebutuhan pokok lainnya, pendidikan, layanan kesehatan, dan kondisi anak-anak dan masyarakat yang berjuang di tengah serangan-serangan yang masih dilancarkan.

“Beberapa hari lalu merupakan ulang tahun saya yang ke-9, tetapi situasi perang mencegah keluarga saya untuk merayakan hal itu," kata Lama.

Meski begitu, ia berharap hari itu juga bisa bisa menjadi jurnalis yang menyampaikan penderitaan yang dialami rakyat Palestina dan keluarganya dengan mengungkapkan kejahatan pendudukan Israel.

"Saya memohon kepada Tuhan supaya kami bisa melewati hari-hari yang sulit ini dan saya bisa kembali ke kasur saya yang hangat,” ungkap Lama saat diwawancara oleh THT World.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: ahram online