The Other Side of Umrah (4): Harus Ekstra Sabar Antre Lift

The Other Side of Umrah (4): Harus Ekstra Sabar Antre Lift

RAHMA Sugihartati (guru besar sains informasi FISIP Universitas Airlangga) dan Bagong Suyanto (dekan FISIP Universitas Airlangga) di Jabal Uhud.-Dok Pribadi-

Pak Amang, salah seorang jamaah rombongan Universitas Airlangga, menuturkan, bahkan ada sebagian tamu hotel yang tidak peduli tata krama dan keharusan untuk antre menaiki lift.

Tanpa peduli apakah orang-orang yang di dalam lift sudah keluar atau belum, mereka merangsek begitu saja masuk ke lift. ”Padahal, mereka ibu-ibu sudah sudah tua,” ungkap Pak Amang.

Namun, tanpa sungkan mereka terus saja memaksa masuk terlebih dahulu ke lift meski mereka datang belakangan. Orang-orang yang sudah antre terlebih dahulu terpaksa mengalah. Dongkol. Tentu saja.

Bisa dibayangkan, untuk antre lift saja, jamaah harus bersabar begitu lama. Persoalannya di sini bukan keharusan untuk antre dan menunggu. Yang membuat kesal sebagian jamaah adalah perilaku orang-orang yang memaksa masuk lift tanpa mau antre. 


PAK Amang, jamaah umrah tertua di rombongan Unair, bersama penulis.-Dok Pribadi-

Bahkan, ketika orang di dalam lift belum keluar, mereka sudah memaksa masuk ke lift terlebih dahulu. Tidak peduli apakah orang lain jengkel dengan kelakuan mereka, bagi tamu-tamu dari negara tertentu, mereka tampak terbiasa egois dan tidak peduli.

Pak Amang sendiri mengaku jengkel dan hendak marah dengan perilaku sebagian tamu yang kelewatan itu. Namun, karena sedang menjalankan ibadah umrah, Pak Amang mengaku berusaha menahan diri.

Pak Amang mengaku hanya bisa mengelus dada sembari menahan amarah. Bagi Pak Amang, salah satu tantangan jamaah umrah memang harus selalu bersabar dan tidak menuruti hawa nafsu. 

Sebagai anggota jamaah paling sepuh dalam rombongan kami, Pak Amang sadar harus bisa menahan diri.

Seperti dijelaskan mutawif kami, Ustad Khairul Abidin, salah satu larangan bagi jamaah yang beribadah umrah adalah berdebat, apalagi bertengkar dengan orang lain. 

Ustad Abidin berkali-kali mengingatkan bahwa sesuai nasihat Rasulullah, bertengkar –apalagi berkelahi– dengan orang lain atau dengan anggota keluarga sendiri ketika sedang beribadah umrah hanya akan membuat kita dilaknat Allah dan dilaknat orang lain. 


PENULIS mengapit Ustad Khairul Abidin sang mutawif.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Menahan diri dan bersikap sabar adalah perilaku yang semestinya dikembangkan umat Islam ketika sedang beribadah.

Sejumlah anggota jamaah lain menceritakan, gara-gara lift yang penuh dengan antrean, mereka terpaksa telat dan tidak sempat makan siang. 

Ada jamaah yang cerita bahwa ia kemarin tidak sempat makan siang karena khawatir telat salat di Masjid Nabawi. Jamaah yang lain juga cerita bahwa mereka tadi pagi tidak sarapan karena tahu persis tidak akan nututi waktunya jika harus berkumpul di depan hotel pukul 07.30. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: