The Other Side of Umrah (4): Harus Ekstra Sabar Antre Lift

The Other Side of Umrah (4): Harus Ekstra Sabar Antre Lift

RAHMA Sugihartati (guru besar sains informasi FISIP Universitas Airlangga) dan Bagong Suyanto (dekan FISIP Universitas Airlangga) di Jabal Uhud.-Dok Pribadi-

Seusai salat subuh dari Masjid Nabawi, mereka kembali ke kamar sudah hampir pukul 07.00. Jika harus mandi, bersiap diri, dan sarapan, bisa dipastikan akan telat karena bukan tidak mungkin harus antre lift hingga lebih dari setengah jam.

 

Tidak Peduli

Melakukan ibadah umrah, harus diakui, adalah sikap ekstra sabar. Ada nasihat yang sangat baik dari mutawif kami, bahwa dalam beribadah umrah jangan sampai kita melakukan hal-hal yang diwajibkan dan disunahkan, tetapi dengan cara yang tidak halal –cara yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam. 

Menurut cerita dari sejumlah jamaah, selama melakukan ibadah umrah, memang tidak sekali-dua kali ada jamaah yang mengejar dan memenuhi kewajiban melaksanakan ritual ibadah fisik semata. Namun, di saat yang sama, mengabaikan kewajiban spiritualnya. 

Di Tanah Suci seperti di Kota Madinah, kadang terjadi jamaah yang tidak peduli pada lingkungan sosial di sekitarnya. Untuk dapat berdoa di Raudhah, misalnya, kadang ada juga jamaah yang dengan kasar menyikut dan menggeser jamaah lain sekadar hanya ingin bisa masuk ke Raudhah. 

BACA JUGA: Umrah Pakai Visa Transit, Jamaah Indonesia Diperkirakan Meningkat

Mereka tidak peduli nasib orang lain karena yang penting mereka bisa beribadah sesuai keinginannya.

Apakah cara beribadah yang hanya mementingkan diri sendiri akan diterima Allah SWT? Tentu hanya Allah yang tahu. Namun, menurut mutawif kami, dengan mengutip sejumlah hadis, cara beribadah yang egois dan hanya mementingkan ritualnya sesungguhnya tidak akan berkah. 

Seperti orang puasa yang menahan lapar tidak makan dan minum seharian, tetapi di saat yang sama menyakiti hati orang lain, ibadah puasa yang dilakukan niscaya tidak akan diterima dan mereka hanya akan merasakan rasa lapar –tetapi tidak mendapatkan pahala.

BACA JUGA: Jamaah Umrah Berangkat

BACA JUGA: Umrah Bisa Lewat Juanda Lagi

Melaksanakan ibadah umrah bukanlah sekadar aktivitas fisik. Sekadar melaksanakan salat lima waktu dan melakukan salat sunah lainnya. 

Melakukan ibadah umrah adalah perjalanan spiritual yang menguji kebersihan hati dan sekaligus menaklukkan egoisme jamaah. Jangan sampai terjadi, ketika melaksanakan ibadah umrah, di saat yang sama juga tidak peka pada kebutuhan dan hak orang lain. 

Demikian nasihat yang kami terima dari mutawif dan para jamaah yang sudah senior dan ikhlas menjalani ibadah umrah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: