Syahdu Senja di Pulau Lusi Sidoarjo

Syahdu Senja di Pulau Lusi Sidoarjo

Syahdu senja di Pulau Lusi Sidoarjo. Eksotisme Pulau Lusi, pulau yang terbentuk dari endapan Lumpur Sidoarjo. Letaknya ada di Sungai Porong.-Guruh DN-

Para penumpang naik ke perahu. Mengarungi Sungai Porong selama 30 menit. Ketika sampai, di bagian depan pulau tersebut terdapat tulisan besar: Pulau Lusi.

BACA JUGA:Pentas Ludruk Sanggar Angling Dharma Hadirkan Cerita Rakyat Sidoarjo Sarip Tambak Oso Dengan Tafsir Sejarah Baru

Lusi adalah singkatan dari Lumpur Sidoarjo. Secara keseluruhan pulau itu banyak ditumbuhi semak belukar dan pohon-pohon besar. Pengunjung turun di papan kayu di bagian depan. Lalu melangkah masuk ke dalam pulau. 

Di Pulau Lusi terdapat jalan berpaving. Tertata rapi hingga masuk ke areal dalam. Di sana terdapat sungai kecil yang memotong daratan di pulau tersebut. Terdapat jembatan berhias warna-warni untuk melewatinya. 

Ulin Marulin, salah seorang pengunjung baru pertama kali datang ke Pulau Lusi. Dia merasa cukup terkesan. "Ini kalau sedang senja pasti lebih syahdu. Saya baru pertama kesini. Perjalanan naik perahu tadi cukup menyenangkan," ujar perempuan asli Yogyakarta itu. Selagi berada di Sidoarjo, dia merasa perlu mengunjungi Pulau Lusi.

Ada pula rombongan para perempuan yang sibuk ber-selfie di rerimbun pohon. Jika Ulin adalah warga Yogyakarta yang baru pertama ke Pulau Lusi, mereka adalah warga Sidoarjo yang baru pertama kali pula datang ke pulau itu. 


Syahdu senja di Pulau Lusi Sidoarjo. Rombongan ibu-ibu dari Medaeng, Sidoarjo, asyik ber-selfie di Pulau Lusi.-Guruh DN-

"Padahal sama-sama Sidoarjonya. Tapi kami baru sekali ini ke Pulau Lusi," ujar seorang dari mereka, yang mengenalkan namanya: Tri Silah. "Kami tinggal di daerah Medaeng, Sidoarjo," tambahnya.

BACA JUGA:Makanan Olahan UMKM Sidoarjo Tembus Pasar Arab Saudi dan Malaysia

Masuk ke dalam, di balik rimbun pohon terdengar celoteh burung. Seekor jalak tampak hinggap di sebatang pohon. Itu burung yang cukup langka ada di alam bebas. Cericit burung-burung itu bersahut-sahutan. Berpadu dengan gesek dedaunan. Seperti membentuk komposisi alami.

Di bagian paling belakang, terdapat berbagai bangunan kosong dan pendapa. Bangunan-bangunan itu sepertinya hendak dipersiapkan untuk penginapan pengunjung. Ada pula tanah lapang. Pengunjung bisa mendirikan tenda di situ.

Pihak pengelola hanya memberikan waktu 1 jam untuk mengelilingi Pulau Lusi. Jika waktu telah habis, para penjaga akan memanggil pengunjung yang kerasan. Mereka kembali naik ke perahu, untuk kembali ke Wisata Tlocor.


Syahdu senja di Pulau Lusi Sidoarjo. Ulin Marulin, seorang pengunjung asal Yogyakarta, ber-selfie di bagian belakang Pulau Lusi Sidoarjo.-Guruh DN-

Di tengah perjalanan, ombak Sungai Porong sedikit tinggi. Perahu bergoyang. Seorang laki-laki dan perempuan duduk bersebelahan. Mereka tampaknya baru saling kenal dan sepertinya tersipu-sipu satu sama lain.

Matahari beranjak turun. Sekali sapuan ombak, kapal bergoyang. Tubuh perempuan itu doyong ke kiri. Tangannya menyentuh tangan laki-laki di sampingnya. Mereka tersenyum. Nahkoda dengan cekatan menyetel lagu di smartphone-nya: Sebiduk Sungai Musi. Menggoda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: