Debat Cawapres dan Into the Water
Ilustrasi debat cawapres dan Into the Water.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Tiada aspek pembangunan dikatakan berkelanjutan apabila mengabaikan lingkungan. Siapa pun tidak boleh abai terhadap lingkungan. Anomali sosial, politik, budaya, ekonomi, dan antropologi serta planologi akan terjadi apabila aspek lingkungan dibiarkan di pojok bangunan atau di ujung jembatan.
Kita masih punya waktu untuk berpikir dan bertindak lebih arif lagi agar kisah pendebar hati tentang sungai di novel Into the Water tetap menarik sambil nyruput teh ginastel (legi panas kentel). (*)
Suparto Wijoyo, Guru besar hukum lingkungan Fakultas Hukum dan wakil direktur Bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, Digitalisasi, dan Internasionalisasi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga-Dok Pribadi-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: