Masukan Gus Nadir ke Gus Ipul: Meluruskan Netralitas PBNU di Pilpres 2024
Prof. Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. Dia mengusulkan dua usulan khusus untuk meluruskan semua kegaduan terkait netralitas PBNU dalam Pilpres 2024, ucapnya pada Selasa, 23 Januari 2024. -NU Online-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Prof Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengusulkan untuk meluruskan semua kegaduan terkait netralitas PBNU dalam Pilpres 2024 melalui dua usulan khusus.
Kegaduan tersebut terjadi ketika banyak pengurus NU di beberapa wilayah Indonesia menggelar aksi dukung-mendukung Cawapres dan Cawapres 2024 nomor urut 2 Prabowo-Gibran sehingga Gus Nadir mempertanyakan netralitas PBNU.
Dua usulan tersebut ditujukan untuk PBNU melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada Selasa, 23 Januari 2024.
Terdapat dua usulan Gus Nadir kepada Gus Ipul jika ingin menunjukkan netralitas PBNU yang sebenarnya. Pertama adalah mengadakan Konferensi Besar dan Harlah NU di Yogyakarta pada 30-31 Januari 2024.
BACA JUGA:Habiburokhman: Presiden Boleh Dukung Capres Manapun
BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko: Soal Greenflation, Gibran Ajak Publik Jadi Visioner dan Berimbang
“Mohon diumumkan secara resmi di acara Konbes (Konferensi Besar) dan Harlah NU di Jogja pada 30-31 Januari bahwa PBNU tidak berpihak ke Paslon 02 ataupun 01 dan 03,” kata Gus Nadir dalam pernyataannya melalui akun Instagram pribadinya.
Dia meminta dengan tegas seluruh struktur pengurus PBNU dari pusat sampai ke bawah untuk menjaga marwah NU dengan tidak terlibat aktivitas dukung-mendukung, baik secara formal maupun non formal, dalam Pilpres 2024.
“Yang sudah bergerak, harus dibatalkan. Jadikan ini perintah khusus Rais A’am di dua acara resmi tersebut,” lanjutnya.
BACA JUGA:Jokowi Restui Mahfud Md Mundur, Ini Efeknya Buat Pasangan Calon 03
Usulan kedua Gus Nadir adalah PBNU mengundang semua Capres dan Cawapres 2024 beserta tim suksesnya (timses) untuk diberikan taushiyah atau pesan moral oleh Rais A’am PBNU KH Miftachul Achyar.
Pesan moral yang dimaksud itu mengenai pentingnya menjaga suasana Pilpres 2024 yang jujur dan adil (jurdil), aman, dan damai.
Hal itu penting dilakukan demi menjaga Indonesia agar tetap selamat dan menjaga pedoman Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di tanah air ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: