Kampanye Akbar di Stadion Dimurthala, Anies Baswedan dan Warga Aceh Kompak Serukan Perubahan
KAMPANYE akbar di Stadion Dimurthala, Anies Baswedan dan warga Aceh Kompak serukan perubahan.-Timnas AMIN-
BANDA ACEH, HARIAN DISWAY - Anies Baswedan menggelar kampanye akbar di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu pagi, 27 Januari 2024.
Di hadapan ribuan massa yang memadati stadion, Anies Baswedan menegaskan bahwa Aceh merupakan tempat lahirnya para pejuang perubahan. Mereka adalah para pahlawan yang bertempur melawan pemerintah kolonial Belanda.
"Inilah tanah pejuang, tanah syuhada, yang tak gentar. Mari kembalikan semangat perjuangan itu. Apakah rakyat Aceh gentar?" Anies Baswedan berseru, disambut teriakan, "Tidaaak," dari warga.
BACA JUGA:Di Aceh, Anies Baswedan Gaungkan Kebijakan Agro Maritim Terpadu, Apa Itu?
Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres itu memuji kesediaan warga Aceh yang datang ke kampanye akbarnya. Menurutnya, aksi itu sesuai dengan karakter Tanah Rencong (sebutan Aceh) yang tak memiliki darah pejuang.
KAMPANYE akbar di Stadion Dimurthala, Anies Baswedan dan warga Aceh Kompak serukan perubahan. -Timnas AMIN-
"Ibu dan Bapak punya pilihan untuk nonton dari jauh. Tapi justru hadir di sini, menjadi pejuang perubahan. Inilah orang-orang yang menjaga tradisi perjuangan yang dimiliki orang-orang tua kita dulu," kata capres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
Di tengah panas yang menyengat, Anies mengingatkan massa bahwa mereka berkumpul untuk menyamakan visi dan rencana ke depan. Saat negara di persimpangan jalan, di saat korupsi merajalela, beras makin mahal, hingga lapangan kerja yang sulit.
BACA JUGA:Anies Baswedan Sapa Aceh, Relawan Janjikan Kemenangan 80%
BACA JUGA:Anies Undang Alumni Indonesia Mengajar di Ternate, Bagikan Kisah Inspiratif
"Kita membutuhkan perubahan. Kita tak ingin kondisi ini diteruskan," kata Anies.
Anies Baswedan meyakini bahwa Aceh selalu konsisten menginginkan perubahan. Sudah terlalu lama mereka menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera. Padahal hasil alam dan potensi masyarakatnya melimpah ruah.
Menurut Anies Baswedan, rakyat Indonesia merasakan beban biaya hidup yang tinggi, lapangan kerja yang sulit.
"Khusus di Aceh, tempat dengan kekayaan alam yang luar biasa, dengan dana otonomi khusus (otsus) yang besar, tetapi justru provinsinya termasuk provinsi dengan angka kemiskinan yang tinggi di Pulau Sumatera," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: