Ketum PBNU di Forum Harlah ke-101: Semua Keputusan PBNU Sudah Dengan Pertimbangan Syariat

Ketum PBNU di Forum Harlah ke-101: Semua Keputusan PBNU Sudah Dengan Pertimbangan Syariat

Gus Yahya dalam forum istighosah Harlah NU ke-101 di Yogyakarta mengatakan bahwa semua langkah PBNU adalah pelaksanaan perintah dari Dewan Syuriah-LTN PBNU-

YOGYAKARTA, HARIAN DISWAY – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut menyampaikan sambutan di hadapan ratusan santri dan pengurus dalam forum istighosah Harlah ke 101 NU di Pesantren Sunan Pandanaran, YOGYAKARTA.   

Pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut menjelaskan bahwa organisasi NU didirikan untuk niat dan harapan-harapan akhirat. 

Karenanya, organisasi yang besar ini harus dijalankan dengan cara mengupayakan pelaksanaan dari tuntunan-tuntunan agama Allah.

BACA JUGA:Rangkaian Harlah ke-101 NU Digelar di Yogyakarta Mulai Hari Ini

"Itulah sebabnya sejak didirikan hingga sekarang tidak ada satu pun, tidak ada satu pun keputusan Nahdlatul Ulama kecuali didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan agama, pertimbangan-pertimbangan syariat, pertimbangan apa yang benar, apa yang salah, apa yang baik menurut syariat," katanya pada Minggu, 28 Januari 2024.

Kata Gus Yahya, NU memiliki struktur kepengurusan yang disebut syuriyah yang terdiri dari para kiai ahli syariah yang secara khusus bertugas untuk membuat keputusan-keputusan berdasarkan syariat.


Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU berpose di hadapan santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta dalam rangkaian Haul NU ke-101-LTN PBNU-

"Kalau Ketua Umum Tanfidziyah seperti saya, apalagi cuma Ketua PWNU kayak Kang Zuhdi itu, kita ini cuma pesuruh yang melaksanakan keputusan-keputusan syuriyah," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu sambil bercanda.

BACA JUGA:Masukan Gus Nadir ke Gus Ipul: Meluruskan Netralitas PBNU di Pilpres 2024

Wewenang dari kepemimpinan Nahdlatul Ulama, kata dia, pada dasarnya adalah wewenang hukumah. Artinya, NU sebagai jam'iyah menjalankan fungsi imamah dengan wewenang sebagaimana wewenang imam. 

"Yang dikatakan bahwa 'hukmul imam yarfa'ul khilaf', apapun pendapat kita masing-masing, apabila sudah ada ketentuan keputusan dari organisasi, maka semua perbedaan harus ditundukkan kepada keputusan organisasi itu," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga mengatakan, istigasah ini merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta.

"Kita jadikan ini sebagai penanda saja untuk hari lahir NU ke-101 ini. Sesudah ini kita akan terus beristighatsah dengan cara apapun yang mungkin demi maslahat NU, demi maslahat Islam, demi maslahat negara bangsa Republik Indonesia, demi maslahat kemanusiaan seluruhnya," katanya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: