Politik Bakso Mbelingnya Jokowi
Ilustrasi politik bakso Jokowi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Achmad Baidowi kepada wartawan, Selasa, 30 Januari 2024, mengatakan:
”Ya… Namanya usaha, pertemuan itu sebenarnya tinggal deklarasi saja. Rakyat sudah tahu, sinyal Jokowi itu ke mana. Rakyat sudah tahu sebenarnya.”
Menurutnya, pertemuan Jokowi-Prabowo itu sebagai usaha Jokowi menaikkan elektabilitas Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Partai Bakso
Baidowi: ”Silakan kalau berani Jokowi secara terang-terangan deklarasi mendukung Prabowo-Gibran. Biarkanlah rakyat yang menilai. Namanya juga usaha, tapi kan pemilih kita solid, semua pemilih capres itu kan solid ke dukungannya masing-masing.”
Kelihatan, Baidowi terpancing emosi, dengan menyatakan tantangannya ”silakan Jokowi kalau berani terang-terangan dukung Prabowo-Gibran”. Ia terpancing oleh mbelingnya Jokowi dalam berpolitik.
Sebenarnya, Jokowi tak perlu lagi terang-terangan menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran. Sudah banyak indikator, Jokowi mendukung Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: Bakso Mercon, Si Superpedas Teman Nasi
Dengan adanya Gibran di paslon nomor 2, pasti Jokowi mendukung Prabowo-Gibran. Adanya isu politik dinasti juga meneguhkan kepastian. Apalagi, Jokowi juga menyatakan (sambil tertawa) bahwa presiden RI boleh memihak di pilpres. Ditambah lagi, politik bakso itu.
Semua itu secara eksplisit merupakan deklarasi Jokowi mendukung Prabowo-Gibran. Sudah tidak perlu diucapkan lagi. Di situlah mbelingnya Jokowi. Ia tidak gentar dengan serangan politik lawan, malah dibuat bercanda, meledek lawan politik.
Dengan begitu, Jokowi percaya diri pada sikap politiknya. Percaya diri, Prabowo-Gibran bakal menang.
Rasa percaya diri Jokowi akan diuji di Pilpres 14 Februari 2024. Apakah dukungannya menang atau kalah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: