Prabowo-Gibran Komitmen Sejahterakan Petani dan Nelayan, Budisatrio Sebut Tanggung Jawab Pemerintah
TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo membeberkan program baru pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu. Salah satunya menghapus utang kredit petani dan nelayan. -tangkapan layar youtube@kpu-
“Yang penting juga adalah jaminan harga panen dan penurunan biaya produksi. Kita akan menjamin harga pembelian pemerintah dari panen harus memberikan minimal sekali 30 persen keuntungan. Soal biaya produksi, Prabowo Gibran juga akan menurunkan bunga bank bagi yang membutuhkan kredit modal, serta penjaminan ketersediaan pupuk, obat, dan pestisida harus langsung ke petani. Jangan banyak perantara," imbuhnya.
Di sisi lain, terkait kesejahteraan nelayan, Budisatrio menjelaskan bahwa hampir semua fasilitas kesejahteraan sosial untuk petani juga tersedia untuk nelayan.
“Selain semua kartu kesejahteraan sosial yang sama dengan petani, nelayan secara khusus juga mendapatkan kredit usaha nelayan dan kredit usaha pesisir," paparnya.
BACA JUGA:Prabowo Sudah Mahir Hadapi Debat Capres Terakhir
Komitmen Prabowo-Gibran ini merupakan aksi nyata keduanya untuk mengembalikan kedaultan Indonesia sebagai poros maritim serta memastikan sarana dan prasarana yang unggul tersedia untuk nelayan Indonesia.
Misalnya, mulai dari hal sederhana seperti memberikan fasilitas cold storage di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk menyimpan hasil tangkapan nelayan.
“Kita juga akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi maritim berbasis pulau-pulau kecil, terluar, dan kawasan pesisir. Juga akan ada armada perikanan untuk melayani zona ZEE dengan skema kemitraan, sehingga nelayan bisa mendapatkan modal dan kapal yang lebih besar," terang Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
BACA JUGA:Capres Prabowo Bakar Semangat Relawan Saat Kampanye di Makassar
Namun, aspek yang tak kalah penting adalah memastikan jaminan pendidikan bagi seluruh anak nelayan dan petani di Indonesia.
“Dan salah satu yang paling penting juga adalah petani dan anak nelayan akan kita prioritaskan untuk mendapatkan beasiswa. Mulai dari beasiswa S1 sampai S3. Bukan agar mereka berhenti jadi petani dan nelayan, tapi agar kemudian bangga menjadi anak nelayan dan petani dan mau mengembangkan potensi kita di sektor pertanian dan perikanan," imbuhnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: