5 Poin Seruan 44 Guru Besar ITS untuk Demokrasi

5 Poin Seruan 44 Guru Besar ITS untuk Demokrasi

Rektor ke-11 ITS Prof Joni Hermana bersama Keluarga Besar ITS Peduli Negeri menyatakan sikap di Plaza Dr Angka ITS, Senin, 5 Februari 2024-Sahirol Layeli/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY–Keluarga Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Peduli Negeri menyelenggarakan pernyataan sikap bertajuk Seruan Kampus Perjuangan: Menjaga Integritas Berbangsa, Merawat Demokrasi. 

Mereka terdiri dari 44 guru besar, ITS dosen, tenaga kependidikan, dan sejumlah mahasiswa BEM ITS. Agenda tersebut berlangsung di Plaza Dr. Angka ITS pada Senin, 5 Februari 2024. 

Guru Besar Teknik Mesin ITS Harus Laksana Guntur menyebutkan lima poin utama seruan Keluarga Besar ITS Peduli Negeri. Pertama, merespons situasi negeri terkini. Kedua, tidak memiliki afiliasi terhadap kelompok manapun. Ketiga, memberikan dukungan pada seruan tanpa tekanan.

Keempat, mengharapkan respons pihak terkait atas seruan yang dilakukan. Kelima, menciptakan aksi damai tanpa menimbulkan dampak negatif apapun.

Sementara itu, Rektor ke-9 ITS Prof Priyo Suprobo turut buka suara. Menurutnya, seruan ini sebagai wujud menekankan etika berdemokrasi menjelang pemilu yang semakin menyeleweng.

“Kami bersama dengan beberapa guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni di sini ingin menyampaikan suara dan pemikiran kepada pemerintah, khususnya Presiden Indonesia lewat jalur yang benar dan tidak liar,” tandasnya.

Selaras dengan Priyo, Rektor ke-11 ITS Prof Joni Hermana menyebutkan bahwa para civitas akademika memiliki kewajiban moral kepada para mahasiswa.

"Seruan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dan pendidikan bagi generasi bangsa. Kami perlu menjadi teladan bagi mahasiswa tentang cara bersikap dan prinsip agar negara ini tetap menjadi negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” jelas Joni. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: