Serba Serbi di Balik TPS, dari Barongsai hingga Suasana Pantai

BACA JUGA:Prabowo Ucap Terima Kasih pada Titiek Soeharto, Didit Hediprasetyo Tersipu Malu

"Lokasi Pemilu dan Rabu Abu hari ini berbeda ruangan, tetapi masih dalam gereja yang sama," jelas Ardani Prayogo, Ketua TPS 23.

"Di sini, suasananya tenang dan nyaman. Walau nyoblos di gereja dan para pemilih datang dari keyakinan berbeda-beda, kami tetap guyub rukun," tuturnya.

Serba Serbi di balik TPS, dari barongsai hingga suasana Pantai. TPS yang didirikan di Ruang Adorasi Gereja Katolik St Vincentius A Paulo, Surabaya. Suasananya tenang dan damai.-Sahirol Layeli-

TPS unik lainnya ada di TPS 6, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Nuansa Tahun Baru Imlek begitu kental di TPS yang berada dalam wilayah Perumahan Taman Rivera Regency itu.

Kala perhitungan cepat dilakukan pada sore, pertunjukan barongsai dan liang liong menghibur warga dan pemilih. Tim Kesenian Naga Liong Xii di bawah naungan Museum Gubug Wayang Mojokerto menampilkan atraksi memukau.

BACA JUGA:Syarat Pilpres Bisa Menang Satu Putaran, Butuh Berapa Persen Suara?

Empat barongsai beraneka warna unjuk kebolehan di halaman depan TPS. Beberapa anak memberanikan diri untuk memberikan angpau. Namun, tak sedikit juga anak-anak yang takut, minta ditemani orang tuanya.

Rendy Octa Aditya, Ketua RT 08 Taman Rivera Regency, menyebut bahwa pertunjukan barongsai itu adalah bentuk toleransi antarwarga.

"Di perumahan ini, sekitar 30% penduduknya adalah etnis Tionghoa. Jadi, para warga bisa saling membaur dan memahami bahwa pertunjukan barongsai adalah bagian dari budaya kita," ucap Rendy.

Ia berharap Pemilu 2024 menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan dan memperkuat toleransi multikultur di Indonesia.

Serba Serbi di balik TPS, dari barongsai hingga suasana Pantai. Atraksi barongsai di TPS 6, Taman Rivera Regency, Surabaya.-Sahirol Layeli-

BACA JUGA:Data Sementara Sirekap KPU: Prabowo-Gibran Unggul

BACA JUGA:Dituduh Curang pada Pilpres 2024, Prabowo Ingin Tegakkan Kebenaran

"Tujuan kami mengundang barongsai adalah untuk menunjukkan potensi tiap-tiap warga. Tanpa membedakan antara mayoritas dan minoritas. Nah, itulah bentuk gambaran Indonesia yang sebenarnya," kata Rendy.

Sumber: