Tak Percaya KPU dan Bawaslu, Arek Suroboyo Mengadu ke Monyet
Puluhan aktifis yang tergabung dalam Arek Suroboyo Menggugat berunjuk rasa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, Sabtu, 17 Februari 2024.-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Puluhan orang yang menamakan diri sebagai Arek Suroboyo Menggugat berkumpul di depan Kebun Binatang Surabaya, Sabtu, 17 Februari 2024. Mereka tidak percaya kepada pemerintah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Mereka sudah tak bisa percaya pada penyelenggara Pemilu. Yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Saking tidak percaya lagi, mereka bingung harus mengadukan kecurangan pemilu kepada siapa.
Beratribut serba hitam, mereka mengadu kepada monyet di Kebun Binatang Suroboyo dan kepada almarhum Jenderal Soedirman. Ironis. Namun begitulah fakta di lapangan.
Puluhan aktifis yang tergabung dalam Arek Suroboyo Menggugat berunjuk rasa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, Sabtu, 17 Februari 2024.-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
BACA JUGA:5 Situs untuk Laporkan Tindak Kecurangan Pemilu 2024
Mereka juga membuka bilik suara bertuliskan Komisi Pemilihan Monyet. Ditambah aksi orasi meneriakkan rasa tidak percaya dan kecewa atas kondisi demokrasi di Indonesia.
"Kami Arek Suroboyo menggugat. Kami menggugat hasil pilpres. Kami sudah tidak percaya KPU, Bawaslu sebagai panitia pemilihan kemarin," ujar Koordinator aksi Kusnan Hadi, usai berorasi.
Kusnan Hadi menilai, terjadi banyak kecurangan dalam Pemilu 2024. Ia menilai, kecurangan terjadi di pelbagai provinsi di Indonesia. Pemerintah dinilai tidak becus dalam menyelenggarakan Pemilu 2024.
BACA JUGA:Banyak Permasalahan Sirekap, Bawaslu Tegaskan Acuan Penetapan Pemilu Adalah Rekap Manual
BACA JUGA:Apa Itu Sirekap KPU Pemilu 2024? Ini Penjelasan dan Cara Kerjanya
"Bagi kami, kecurangan sistematis dan terorganisir, menghalalkan segala cara," ujarnya.
Puluhan aktifis yang tergabung dalam Arek Suroboyo Menggugat berunjuk rasa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, Sabtu, 17 Februari 2024.-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
Mereka yang mengaku sebagai seniman, aktivis dan rakyat yang peduli terhadap keadilan, mengaku sudah mengantongi sejumlah file dan bukti kecurangan. Meski begitu tidak akan melapor karena sudah tidak percaya lagi.
"Banyak kecurangan sistemis di seluruh tempat. Kita mau lapor ke mana, ke KPU sudah gak percaya, Bawaslu juga. Kita sudah tidak percaya KPU, ngapain lapor ke KPU," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: